Sandiaga: Work From Bali Bukan Pemicu Peningakatan Kasus Covid-19
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 28 Juni 2021 15:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengklaim program work from Bali atau bekerja dari Bali bukan pemicu meningkatnya angka penularan virus Corona. Berdasarkan data yang dihimpun dari Satgas Covid-19, Sandiaga menyebut penambahan kasus ini didorong oleh transmisi lokal.
“Data dari Satgas Covid-19, dominasi lonjakan kasus oleh transmisi lokal sebesar 84 persen. Kami sudah melakukan evaluasi dan modifikasi agar program ini tidak menjadi penyebab penularan (virus Corona),” ujar Sandiaga dalam press briefing, Senin, 28 Juni 2021.
Sandiaga menjelaskan pelaksanaan program work from Bali dipantau secara ketat. Peserta work from Bali diminta disiplin mematuhi protokol kesehatan serta dipastikan telah mengantongi dokumen tes kesehatan sebelum masuk Pulau Dewata.
Adapun lokasi pelaksanaan work from Bali difokuskan di Nusa Dua yang merupakan wilayah zona hijau. Sandiaga menyebut pekerja pariwisata maupun masyarakat yang tinggal di Nusa Dua telah 100 persen mengikuti vaksinasi sehingga mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di tengah pelaksanaan program pemerintah itu.
Pemerintah membuka program work from Bali bagi pegawai negeri sipil (PNS) di bawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Program ini bertujuan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata yang mengalami kontraksi dalam sejak pandemi Covid-19. Pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi sampai -9,85 persen.
Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster meminta pemerintah pusat terus melangsungkan program work from Bali. Ia mengklaim, peningkatan kasus Covid-19 di provinsinya terjadi di kabupaten-kabupaten yang tidak terjangkau oleh wisatawan yang tengah melaksanakan work from Bali.
<!--more-->
“Tidak ada kaitannya work from Bali dengan peningkatan kasus harian di Bali,” ujar Koster.
Peningkatan kasus Covid-19, Koster merincikan, terjadi di Gianyar, Buleleng, Tabanan, Klungkung, dan Karangasem. Sedangkan program work from Bali, kata Wayan, terpusat di Badung.
“Wisatawan rata-rata di Badung, belum pergi ke destinasi wisata di Tanah Lot, Ubud. Jadi masih beraktivitas di lokasi tempat mereka menginap,” tutur Koster.
Koster mengimbuhkan, saat ini pemerintah setempat terus menggencarkan program vaksinasi untuk menekan tingkat penyebaran virus corona. Berdasarkan data pemerintah setempat, sebanyak 4 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat dengan rincian 71 persen menerima penyuntikan dosis pertama dan 24 persen menerima penyuntikan dosis kedua.
Jumlah penyebaran Covid-19 di Bali sebelumnya dilaporkan rata-rata meningkat 150-250 kasus per hari. Meski terjadi peningkatan, Koster menyebut jumlah pasien yang memperoleh perawatan di rumah sakit lebih kecil dari masyarkat yang menjalani isolasi mandiri.
“Dari data yang ada, 400 (pasien) di rumah sakit. Sisanya 900 lebih ada di karantina terpusat maupun isolasi mandiri,” ujar Koster. Sedangkan total pasien Covid-19 meninggal per hari di Bali diklaim di bawah lima orang.
BACA: Covid-19 Naik, Sandiaga: Hotel Bisa Jadi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Sementara
FRANCISCA CHRISTY ROSANA