Anindya Bakrie Beberkan Bisnis Bus Listrik: Akan Pasok 100 Unit ke Transjakarta
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 26 Juni 2021 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bakrie & Brothers Tbk. melalui anak usahanya, PT Bakrie Autoparts akan mengembangkan bisnis kendaraan listrik besar atau heavy e-mobility. Salah satu fokus utama pada segmen bisnis ini adalah pengembangan bus listrik.
Presiden Direktur Bakrie & Brothers, Anindya Novyan Bakrie, menjelaskan, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan BYD Auto sejak 2018 untuk mengembangkan industri bus listrik di Indonesia. Kedua pihak sepakat mengembangkan dan memproduksi bus listrik melalui 4 tahap.
Keempat tahap itu adalah importasi dan unjuk produk, penetrasi pasar, melakukan komersialisasi dan proses manufaktur awal dam komersialisasi penuh. “Kami menyebut inisiatif kami di bus listrik ini sebagai project VEKTR,” kata Anindya dalam konferensi pers perusahaan, Jumat, 25 Juni 2021.
Adapun bus listrik Bakrie Autoparts - BYD adalah bus listrik pertama di Indonesia yang telah lulus seluruh ketentuan proses homologasi serta pemenuhan seluruh ketentuan legalitas dan teknis untuk diujicoba secara komersil oleh Transjakarta. Bus ini juga merupakan bus listrik pertama yang telah diujicoba secara komersial di jalur Transjakarta.
Anindya menyebutkan, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra dalam negeri untuk pembuatan bus listrik yang lebih baik. Langkah ini membuat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bus yang dibuat oleh Bakrie Autoparts mencapai 35 persen.
“Untuk tahap awal kami sudah 35 persen menggunakan komponen lokal. Ke depannya mudah-mudahan TKDN nya bisa mayoritas,” ucap Anindya.
<!--more-->
Pada akhir tahun ini, kata Anindya, Bakrie & Brothers berencana untuk melakukan groundbreaking fasilitas kendaraan listrik di atas lahan seluas 5 hektare di Bakauheni, Lampung. Fasilitas perkaitan bakal berlangsung selama 6 bulan dengan nilai investasi sekitar US$ 50 juta. “Sementara itu, besaran nilai working capital yang disiapkan untuk pengembangan proyek bus listrik ini sekitar US$ 30 juta,” tuturnya.
Lebih jauh, CEO PT Bakrie Autoparts Dino Ryandi memaparkan, sebagai pemesanan pertama, perseroan akan memasok 30 unit bus listrik, 20 unit di antaranya telah siap digunakan oleh Transjakarta pada bulan Juni ini. Adapun spesifikasi dan kapasitas bus yang digunakan ini sama dengan bus saat uji coba yakni dengan lantai rendah (lowdeck).
"Dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute eksisting Transjakarta,” tutur Dino.
Bakrie Autoparts, kata Dino, juga siap menyediakan 70 unit lainnya untuk memenuhi target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di 2021. Unit yang akan diproduksi ini nantinya berupa Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan (karoseri) lokal.
“Saat ini, Bakrie Autoparts telah menyelesaikan pengerjaan satu unit bus listrik di perusahaan karoseri tersebut dan siap menerima pesanan dari Transjakarta,” kata Dino.
BISNIS
Baca: Bursa Pemilihan Ketua Umum Kadin, Ini Program Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid