IHSG Ditutup di 6.012, Samuel Sekuritas: Indeks Sektor Industri Naik Tertinggi
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 24 Juni 2021 16:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG cenderung stagnan di sesi kedua hari ini. Indeks menutup sesi kedua di level 6.012, atau 3 poin lebih rendah dari angka penutupan sesi pertama tadi yang di level 6.015. Dibandingkan penutupan kemarin, IHSG tercatat 22,5 poin lebih rendah.
"Sebanyak 203 saham menguat, 303 saham melemah, dan 148 saham stagnan pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi sebesar Rp 9,3 triliun. Angka nilai transaksi ini merupakan yang terkecil sejak 24 Mei lalu," dinukil dari analisis tim riset PT Samuel Sekuritas Indonesia, Kamis, 24 Juni 2021.
Investor asing disebut mulai kembali masuk ke pasar modal Indonesia di sesi kedua perdagangan hari ini. Terlihat, angka beli bersih asing di seluruh pasar mencapai Rp86,7 miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing di pasar reguler antara lain BBRI Rp 67,2 miliar, BBNI Rp 57,3 miliar, dan BBCA Rp 41 miliar. Adapun saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler antara lain TLKM Rp 57,2 miliar, BFIN Rp 41,6 miliar, dan PGAS Rp 30,6 miliar.
Setelah kemarin menjadi yang naik paling tinggi, hari ini indeks sektor infrastruktur (IDXINFRA) justru menjadi indeks sektoral yang melemah paling dalam di perdagangan hari ini, turun 2,2 persen. Sejumlah saham sektor telekomunikasi yang sempat bergerak naik pada perdagangan kemarin hari ini berbalik turun, di antaranya CENT yang turun 3,8 persen, TLKM yang turun 3,5 persen, dan FREN yang turun 2,2 persen.
Sementara indeks sektoral yang naik paling tinggi hari ini adalah indeks sektor industri (IDXINDUST) yang naik 0,6 persen. Kenaikan itu didorong terutama oleh tiga saham yang naik hingga dua digit hari ini, yaitu TIRA 25 persen, DYAN 19,3 persen dan CCSI 10,3 persen.
<!--more-->
Salah satu saham yang pergerakannya cukup menarik hari ini, menurut Samuel Sekuritas, adalah saham emiten minyak dan gas bumi Energi Mega Persada (ENRG) yang naik 12,1 persen ke titik Rp 120 per saham. Sebagai informasi, ENRG baru saja memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana rights issue-nya.
Dalam aksi korporasi tersebut, ENRG berencana mengeluarkan 14,4 miliar saham baru seri B dengan harga pelaksanaan Rp 126 per lembar saham Bakrie Kalila Investment akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) dalam rights issue tersebut.
Saham lain yang meroket hari ini adalah saham Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) yang naik 14,8 persen ke level Rp 155 per saham, menyusul beberapa saham bank mini lainnya yang sudah naik sejak beberapa hari lalu seperti BBHI dan BINA.
Saham yang mengisi lima besar top gainer hari ini antara lain Ateliers Mecaniques D'Indonesie alias AMIN yang naik 35 persen ke Rp 270 per saham, Primarindo Asia Infrastructure alias BIMA yang naik 34,6 persen ke Rp 101 per saham dan Jasnita Telekomindo alias JAST yang naik 34,4 persen ke Rp 156 per saham. Selain itu ada Bank Harda Internasional Tbk alias BBHI yang naik 25 persen ke Rp 3.250 per saham, dan Sat Nusapersada alias PTSN yang naik 25 persen ke Rp 330 per saham.
Sementara lima besar saham top loser hari ini adalah Sarana Meditama Metropolitan alias SAME yang turun 7 persen ke Rp 1.130 per saham, Indointernet alias EDGE yang turun 6,9 persen ke Rp 29.050 per saham dan Royal Prima alias PRIM yang turun 6,9 persen ke Rp 294 per saham. Berikutnya ada Star Pacific alias LPLI yang turun 6,9 persen ke Rp 268 per saham, dan Indofarma alias INAF yang turun 6,9 persen ke Rp 2.420 per saham.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Saham Bank Milik Chairul Tanjung dan Bank Group Salim Menguat Saat IHSG Ambles