TEMPO.CO, Jakarta - Saham bank milik Chairul Tanjung, PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), melonjak 22,34 persen ke posisi Rp 2.300 pada pukul 09.28 WIB, Senin, 21 Juni 2021, saat indeks harga saham gabungan (IHSG) ambles lebih dari 1,5 persen.
Saham Bank Harda pada 10 Juni lalu sempat melesat hingga terkena batas auto reject atas (ARA). Penguatan saham bank milik Chairul Tanjung terjadi lantaran tersengat sentimen bank digital.
Selain BBHI, saham PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) menguat 20,45 persen ke posisi Rp 3.710 hingga pukul 09.27 WIB pagi ini.
Penguatan saham bank milik grup Salim tersebut melanjutkan penguatan yang terjadi selama pekan lalu. Saham BINA sempat melonjak 67,39 persen selama sepekan dari Rp 1.840 menjadi Rp 3.080.
Setelah penyelenggaraan RUPST dan RUPSLB pada 16 Juni 2021, saham Bank Ina melesat dua hari beruntun. Berdasarkan penyampaian hasil pemaparan di pengumuman Bursa, Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu menyampaikan sesuai agenda RUPSLB rencana penambahan modal melalui rights issue telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.
Namun, jumlah dananya belum diputuskan dan masih dalam pembahasan. "Minimal nilainya sebesar Rp1 triliun," katanya dalam laporan perusahaan.
Rencananya perolehan dana tersebut digunakan untuk pengembangan teknologi infrastruktur untuk proses digitalisasi. Dana dari rights issue difokuskan untuk pengembangan bisnis Bank Ina.
BISNIS
Baca juga: Gelar RUPS, Bank Milik Chairul Tanjung Ini Setujui Rencana Rights Issue