Utang Garuda Tambah Rp 1 Triliun per Bulan untuk Bayar 101 Pesawat Tak Terpakai

Selasa, 22 Juni 2021 12:21 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, JakartaUtang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk disebut-sebut terus bertambah Rp 1 triliun per bulan. Utang itu termasuk untuk membayar beban sewa 101 pesawat yang tak terpakai selama pandemi Covid-19.

“Dirut (Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra) cerita mereka harus membayar utang Rp 1 triliun per bulan untuk 101 pesawat yang tidak terpakai. Itu yang kita dorong agar Garuda negosiasi dengan lessor,” ujar anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, kepada Tempo, Selasa, 22 Juni 2021, saat menceritakan hasil pemaparan tertutup Garuda bersama DPR.

Andre menjelaskan perusahaan pelat merah telah mempersiapkan renegosiasi dengan sejumlah lessornya untuk mengurangi beban utang. Per Mei 2021, utang Garuda tercatat mencapai Rp 70 triliun.

Menurut Andre, Garuda membutuhkan waktu tiga pekan untuk menyampaikan proposal ke seluruh lessornya yang berjumlah lebih dari 30 entitas. Waktu tiga pekan ini dihitung sejak rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, 22 Juni 2021.

Andre memastikan Garuda telah menunjuk konsultan untuk menghadapi risiko masalah hukum dengan para lessor. DPR, kata Andre, akan mendukung emiten berkode GIAA itu melakukan penyelamatan melalui skenario restrukturisasi.

Advertising
Advertising

“Prinsipnya kami dukung restrukturisasi penyelamatan Garuda. Soal lewat PKPU (penundaan kewajiban pembayaran utang) atau tidak, itu soal teknis,” ujar Andre.

Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengakui perseroan sedang menanggung utang Rp 70 triliun. “Termasuk di dalamnya kreditur badan usaha milik negara,” kata Irfan dalam rapat bersama Komisi VI.

Dia mengatakan manajemen masih dalam tahap diskusi mempersiapkan proposal menjalankan opsi restrukturisasi utang melalui PKPU. Manajemen memilih opsi ini bukan untuk kebangkrutan atau pernyataan pailit meski ada risiko itu.

“Karena utang ini tidak mungkin kalau harus ditanggung pemerintah semua,” kata Irfan.

Komisaris Garuda Indonesia Yenny Wahid sebelumnya menyampaikan Garuda menghadapi proses yang panjang untuk renegosiasi dengan lessor. Garuda sudah meminta pesawat-pesawat yang tidak terpakai dikembalikan.

“Kami tentunya memilih kalau bisa pesawat yang tidak dipakai untuk dikembalikan. Nah ini yang sedang alot dinegosiasikan dengan lessor-nya,” ujar Yenny kepada Tempo, akhir Mei lalu.

Yenny menjelaskan, tahun lalu, Garuda telah melakukan negosiasi ulang dengan beberapa lessor. Namun, negosiasi tersebut baru seputar penurunan biaya sewa. Yenny menilai negosiasi harus dilanjutkan. Garuda meminta pihak lessor membayar biaya sewa berdasarkan pesawat-pesawat yang terpakai.

“Jadi kalau pesawatnya tidak dipakai ya kita tidak membayar sewanya. Ini tuntutan banyak perusahaan airline kepada lessor mengingat situasi pandemi yang sampai sekarang belum jelas kapan akan berakhir,” ujar Yenny.

Dewan Komisaris Garuda, kata Yenny, juga meminta Garuda melakukan renegosiasi dengan menekankan kontrak berbasis power by the hour. Kontrak itu mempertimbangkan utilisasi pesawat yang masih sangat rendah di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bos Garuda Targetkan Proses Negosiasi Utang Rampung Tahun Ini

Berita terkait

Pesawat Mendarat Darurat Gara-gara Tikus Muncul di Tempat Makanan Penumpang

1 jam lalu

Pesawat Mendarat Darurat Gara-gara Tikus Muncul di Tempat Makanan Penumpang

Ada alasan penting pesawat mendarat darurat ketika tikus muncul tiba-tiba saat penerbangan

Baca Selengkapnya

Progres Bandara IKN, Budi Karya Cerita Hari Ini Pesawat Kembali Diuji Coba Landing

18 jam lalu

Progres Bandara IKN, Budi Karya Cerita Hari Ini Pesawat Kembali Diuji Coba Landing

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya sudah mengkalibrasi dan mengecek daya dukung Bandara IKN

Baca Selengkapnya

AirAsia Pesan 361 Pesawat Airbus A321 untuk Capai Emisi Nol Bersih Tahun 2050

19 jam lalu

AirAsia Pesan 361 Pesawat Airbus A321 untuk Capai Emisi Nol Bersih Tahun 2050

Maskapai penerbangan AirAsia mengumumkan kerja sama jangka panjangnya dengan produsen pesawat Eropa, Airbus.

Baca Selengkapnya

Lalu Lintas Penumpang Tumbuh 7,4 Persen, Indonesia Diprediksi Butuh 1.000 Pesawat Baru

23 jam lalu

Lalu Lintas Penumpang Tumbuh 7,4 Persen, Indonesia Diprediksi Butuh 1.000 Pesawat Baru

Airbus memperkirakan bahwa Indonesia akan membutuhkan setidaknya 1.000 pesawat baru dalam 20 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

23 jam lalu

Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pameran ini merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk memamerkan potensi sektor transportasi udara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 19 September 2024 diawali kabar sebuah pesawat Qantas Australia yang anjlok 20.000 kaki dalam waktu hanya enam menit

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Sepakati Kerja Sama Strategis di Bali International Air Show 2024, Apa Saja?

1 hari lalu

Garuda Indonesia Sepakati Kerja Sama Strategis di Bali International Air Show 2024, Apa Saja?

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah harus dimanfaatkan dengan optimal.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

1 hari lalu

Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pemerintah pada Juli 2024 sebesar US$194,3 miliar, atau tumbuh sebesar 0,6 persen year-on-year.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

1 hari lalu

Terkini: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen Setelah Viral Cuci Alat Masak di Toilet, Data NPWP yang Bocor Diduga Milik Jokowi, Sri Mulyani, dan Zulhas

Sec Bowl cabang Kuningan tutup permanen mulai 18 September 2024 setelah restoran itu viral di media sosial akibat stafnya mencuci alat masak di toilet

Baca Selengkapnya

Istana Seret Nama Megawati dalam Polemik Pesawat Jet Kaesang

1 hari lalu

Istana Seret Nama Megawati dalam Polemik Pesawat Jet Kaesang

Istana Kepresidenan meminta publik untuk menyorot Megawati, Puan, dan Mahfud yang juga menggunakan jet pribadi.

Baca Selengkapnya