Targetkan Produksi 2 Juta Gula pada 2025, PTPN Optimistis Swasembada Tercapai

Reporter

Antara

Senin, 21 Juni 2021 17:39 WIB

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui Anak Perusahaan PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV mulai serius masuk ke pasar ritel dengan produk kemasan gula 1 kg.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III menargetkan swasembada gula konsumsi dengan memproduksi 2 juta ton gula pada 2025.

"Kami optimistis target tahun ini yang sudah giling 900 ribu ton, jadi pada tahun 2025 kami bisa menghasilkan 2 juta ton. Apabila ini terjadi maka tahun 2025 gula konsumsi tidak perlu impor lagi," kata Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, 21 Juni 2021.

Ghani menjelaskan perseroan memiliki luas area kebun tebu mencapai 420.000 hektare. Strategi swasembada gula konsumsi nasional akan dilakukan dengan membentuk holding pabrik gula bernama Sugar Company atau SugarCo.

Menurutnya, pembentukan holding pabrik gula memerlukan dana sebanyak Rp 20 triliun. PTPN akan menggabungkan tujuh anak usahanya yang bergerak dalam bisnis perkebunan tebu dan gula, yaitu PTPN VII di Lampung, PTPN IX sampai XII di Jawa Timur, dan PTPN XIV di Sulawesi Selatan.

Perseroan menggandeng investor dan Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi dalam mengumpulkan modal untuk membangun holding pabrik gula karena saat ini PTPN belum bisa meminjam dana dari perbankan karena sedang dalam tahap restrukturisasi, sehingga suntikan modal hanya bisa diperoleh dari luar.

"Konsep yang akan kami siapkan adalah SugarCo dimiliki oleh PTPN III kemudian kami undang investor. Kami juga akan melibatkan INA," kata Ghani.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa perseroan menargetkan sebanyak 20 persen hilirisasi produk gula bisa masuk ke pasar retail pada 2024. Kebijakan hilirisasi produk merupakan dedikasi PTPN dalam menertibkan harga yang di luar kendali dengan melakukan kegiatan operasi pasar.

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuarina meminta PTPN untuk melakukan revitalisasi pabrik-pabrik gula yang sudah tua sejak zaman Belanda agar bisa meningkatkan produksi gula di dalam negeri.

Besarnya konsumsi gula di Indonesia tidak disertai dengan peningkatan kapasitas produksi gula. Defisit komoditas gula selalu diselesaikan dengan kebijakan impor.

Selama 10 tahun terakhir, pemerintah selalu melakukan impor untuk mencukupi kebutuhan gula dalam negeri. Ketergantungan terhadap impor perlu segera diselesaikan dengan cara meningkatkan produksi dalam negeri.

Langkah yang harus diambil dengan meningkatkan produksi adalah revitalisasi pabrik gula yang tidak efisien dalam proses produksi dan pembangunan industri hilir pabrik gula.

Saat ini revitalisasi dan pembangunan pabrik gula baru dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas gula nasional yang terus turun dalam beberapa tahun terakhir.

Di samping itu, revitalisasi untuk memastikan produksi gula di dalam negeri menjadi lebih stabil, mengurangi impor, dan kualitasnya dapat bersaing dengan pabrik gula swasta.

Rencana pembangunan pabrik gula baru bertujuan untuk mencapai target harga pokok produksi sesuai dengan roadmap yang diberikan oleh pemerintah.

Adapun pembangunan pabrik gula merupakan bagian dari upaya revitalisasi sektor gula PTPN III untuk dikerjakan hingga tahun 2023.

Baca Juga: Bos PTPN III Curhat ke DPR, Butuh Rp 20 Triliun Bangun Pabrik Gula

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

2 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

3 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya