Deretan Kasus Uang Nasabah Bank Raib dalam 2 Tahun Terakhir, Swasta hingga BUMN
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 20 Juni 2021 07:56 WIB
Juni 2021
Hendrik dan Heng Tao Pek, BNI Makassar, Sulawesi Selatan
Rp 20,1 miliar
Dua nasabah yang juga anak dan ayah yakni Hendrik dan Heng Tao Pek mengaku kehilangan dana deposito di BNI sebesar Rp 20,1 miliar yang ditabung sejak tahun 2018. Pada Maret 2021 lalu, Hendrik mengetahui hal itu saat ia hendak mencairkan deposito dan BNI menyebutkan empat bilyet deposito yang dimilikinya adalah palsu.
Ia juga mengaku bahwa tiap bulan aktif mengecek dana yang didepositokan tersebut. Bahkan, per bulan nasabah mencetak aktivitas transaksi di buku tabungannya.
Hendrik mengaku sebelumnya tertarik menempatkan uangnya di BNI karena ada iming-iming bunga deposito sebesar 8,25 persen per bulan. Ia lalu mentransfer uang total Rp 20,1 miliar dari Bank Maspion ke BNI lewat sistem RTGS. Seluruh transaksinya diklaim legal dan ada buktinya.
Setelah berulang kali mempertanyakan nasib uang depositonya tak berbuah hasil, Hendrik melaporkan kasus ini ke polisi dan pengadilan. Terkait hal ini, BNI menjelaskan sangat menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
BNI juga mengimbau agar nasabah dapat mengaktifkan BNI Mobile Banking. Dengan begitu, nasabah dapat memeriksa kondisi rekeningnya setiap saat baik dana masuk maupun dana keluar, melakukan berbagai transaksi.
BISNIS | ANTARA | FAJAR PEBRIANTO | CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY | HENDARTYO HANGGI | BERBAGAI SUMBER
Baca: Kronologi Lengkap Kasus Deposito Rp 20,1 Miliar di BNI Makassar yang Diduga Raib