Perry Warjiyo Perkirakan Suku Bunga BI Tetap Rendah hingga Awal Tahun Depan
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 17 Juni 2021 17:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan suku bunga acuan BI tetap rendah dan likuiditas tetap longgar sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi.
"Yang paling cepat baru akan terjadi pada awal tahun depan. Sehingga Insyaallah tahun depan awal tahun depan kalau melihat ada tanda-tanda kenaikan inflasi, nanti kami akan jelaskan," kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers pengumuman rapat dewan gubernur BI secara virtual, Kamis, 17 Juni 2021.
Dia mengatakan jika itu terjadi, BI akan akan mulai dari tapering off dulu, yaitu mengurangi injeksi likuiditas, baru kemudian mengambil langkah-langkah mengenai suku bunga.
Perry menuturkan pengaruh global dari kenaikan US treasury yield dengan juga kejelasan dari feed, bahwa tapering off itu masih terlalu dini. Menurutnya, The Fed juga masih akomodatif.
Dia menilai tapering off The Fed baru akan dilakukan tahun depan, dan suku bunga fed fund rate baru kemudian pada 2023. Hal itu, kata dia, keliatan bahwa dampaknya terhadap kenaikan US treasury tidak terlalu signifikan hingga hari ini.
"Bahkan jauh lebih rendah yang terjadi di Februari, bahwa pasar semakin memahami, The Fed arahnya semakin jelas," kata dia.
Karena itu, menurut Perry, langkah-langkah yang BI lakukan terus akan mengoptimalkan stabilisasi nilai tukar rupiah dan koordinasi dengan fiskal agar dampaknya terhadap kenaikan US treasury masih terukur.
"Dan itu fokus untuk memitigasi pengaruh global spillover dari The Fed. Sehingga kebijakan yang lain masih akan diorientasikan untuk tujuan-tujuan domestik," kata Perry Warjiyo.
Adapun Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16-17 Juni 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.
Baca Juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen, Sebab...