Ekonom Ingatkan Banyak Investasi Macet karena Masalah di Daerah

Selasa, 8 Juni 2021 18:30 WIB

Ilustrasi investasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira mengungkap tiga kunci yang mampu mendorong masuknya investasi ke Indonesia dan memaksimalkan efektivitas Undang-Undang Cipta Kerja.

“Pertama harus memperbaiki pola promosi investasi,” katanya kepada Antara di Jakarta, Selasa 8 Juni 2021.

Bhima menyatakan kunci pertama adalah adanya perbaikan pada pola promosi investasi Indonesia yang salah satu caranya dengan menargetkan pada sektor tertentu.

Ia mencontohkan, Indonesia dapat menargetkan promosi investasi pada sektor yang berbasis ekonomi hijau sesuai dengan arah perkembangan global.

“Arah dunia ini kepada energi yang terbarukan jadi harusnya kita juga mulai menargetkan potensi investasi di sektor yang spesifik. Jadi lebih fokus,” katanya.

Kunci kedua adalah pemerintah daerah harus berkontribusi menciptakan inisiatif dan inovasi dalam rangka mendorong semangat deregulasi UU Cipta Kerja.

<!--more-->

Inisiatif dan inovasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah salah satunya dengan mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung investasi.

“Karena pada akhirnya yang akan berhadapan setiap hari dengan investor adalah pemerintah daerah di lokasi investasinya,” tegasnya.

Menurut dia, komunikasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan pemda juga harus lebih ditingkatkan karena banyak realisasi investasi yang macet seiring adanya masalah di daerah.

“Hubungan pusat dan daerah tidak terintegrasi jadi capek-capek promosi tapi ketika investor sudah mulai menanamkan uangnya ternyata pemdanya tidak siap,” katanya.

Kunci ketiga adalah pemerintah perlu membantu para existing investor atau investor lama yang selama ini terhambat realisasi investasinya sehingga nantinya tidak hanya mendapat keuntungan dari investor baru.

“Fokus juga untuk membantu investor yang existing yang selama ini terhambat realisasinya, lama misalnya. Nah itu mulai dipercepat yang mangkrak-mangkrak itu,” tegasnya.

BACA: Unilever Akan Tanam Investasi Baru Rp 2,5 T di KEK Sei Mangkei

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

13 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

3 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

5 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya