Dahlan Iskan Ungkap Beda Garuda dan Thai Airways, Meski Sama-sama Megap-megap

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 7 Juni 2021 14:49 WIB

Dahlan Iskan. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan membeberkan perbedaan Garuda Indonesia dengan Thai Airways. Meskipun, dua perusahaan ini sama-sama memiliki persoalan keuangan.

"Ini bukan Garuda Indonesia, tapi ya sama saja: megap-megap. Itulah Thai Airways. TG. Milik Thailand. Bedanya, Thai Airways sudah membuat keputusan membawa masalahnya ke PKPU-nya Thailand," ujar Dahlan di laman disway.id, Senin, 7 Juni 2021.

Dahlan mengatakan sidang PKPU untuk Thai Airways sudah berlangsung dan siap diputuskan. Tapi, ujar dia, para kreditor masih menyusulkan pendapat dan pengadilan setuju untuk mendengar pendapat susulan itu. Sehingga putusan PKPU dari perusahaan Maskapai asal Negeri Gajah itu pun dimundurkan ke 15 Juni 2021.

"Garuda masih melayang-layang dengan benang putusnya. Thai Airways tinggal tunggu sepuluh hari lagi," ujar dia.

Perbedaan lainnya, kata Dahlan, pemerintah Thailand sudah memutuskan tidak akan menginjeksi lagi Thai Airways. Bahkan pemerintah setempat sudah tidak lagi menjadi pemegang saham mayoritas sejak tiga tahun lalu. Sehingga pemerintah Thailand melakukan divestasi saham dari 51 persen menjadi 47,8 persen.

"Dengan divestasi itu pemerintah mengeluarkan Thai Airways dari daftar BUMN-nya. Divestasi itu dilakukan dengan cepat. Saat itu status TG sudah seperti GA sudah melantai di pasar modal. Tidak rumit mendivestasi saham di pasar modal," kata Dahlan.
<!--more-->
Menurut Dahlan, utang Thai Airways sangat besar, bahkan lebih dari Rp 100 triliun. Artinya, besar utang dari maskapai negara tetangga itu melampaui utang Garuda yang Rp 70 triliun. Berbagai upaya untuk menyelamatkan perusahaan. Misalnya dengan menghapus jalur yang rugi, hingga memotong gaji dan jumlah pegawai.

"TG sudah tidak punya lagi rute penerbangan ke Amerika. Padahal, dulu, TG itu gagah sekali. Jauh lebih gagah dari GA. Sang TG pernah punya penerbangan nonstop jarak jauh dari Bangkok ke New York. Juga dari Bangkok ke Los Angeles," kata dia.

Thai Airways, kata Dahlan, sebenarnya sudah berupaya menyelesaikan utangnya di luar pengadilan. Kreditor juga setuju bahwa utang harus direstrukturisasi, bunga harus dipangkas, jangka pengembalian harus diperpanjang, serta beberapa aset harus dijual.

Untuk merestrukturisasi utang itu, tutur Dahlan, para kreditor sudah menunjuk wakil yang bisa diterima semua pihak, yakni seorang mantan menteri dan seorang mantan Dirut yang pernah membawa maskapai itu memperoleh laba. Bangkok Bank juga telah mengirim wakil ke tim negosiasi itu.

"Tapi persoalan TG sudah terlalu berat. Maka direksi TG membawanya ke PKPU-nya Thailand. Momentum Covid ini dimanfaatkan untuk melakukan penyelesaian tuntas. Padahal sebelum Covid pun TG sudah sempoyongan," ujar Dahlan.

Ia mengatakan Thai Airways belakangan terus merugi dan kerugiannya terus membesar hingga sekitar Rp 7 triliun pada tahun lalu. Karena itu, perseroan pun melakukan langkah penghematan seperti mengurangi jumlah pesawat sewa dan jumlah karyawan. Di saat yang sama, mereka juga diberi misi untuk mendukung pariwisata di sana dengan menerbangi berbagai rute di Thailand.

Namun demikian, Dahlan mengatakan besarnya misi maskapai tersebut tidak membuat pemerintah setempat mau menyelamatkan perseroan melalui suntikan dana.

"Direksi GA sebaiknya juga jangan memimpikan keindahan uang pemerintah. Biar pun masih mayoritas, tetap saja pemerintah hanya mayoritas tipis di Garuda," ujar Dahlan Iskan. "Jadi, kapan soal GA diputuskan: harus lewat jalan yang mana?"

CAESAR AKBAR

Baca juga: Dahlan Iskan Minta Masyarakat Hanya Persoalkan 2 Hal untuk Vaksin Nusantara

Berita terkait

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

1 hari lalu

43 Tahun PT Inka, Berikut Profil Perusahaan BUMN Manufaktur Kereta Api

PT Inka tahun ini memasuki usia ke-43. Perusahaan persero ini memproduksi manufaktur untuk perkeretaapian, produknya telah menyebar ke mancanegara.

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

2 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

3 hari lalu

Pertamina Bentuk Direktorat Manajemen Risiko di Seluruh Subholding

PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan direktorat baru, yaitu direktorat manajemen risiko di seluruh subholding.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pesawat Garuda Jamaah Haji Makassar Mendarat Kembali karena Kerusakan Mesin

3 hari lalu

Kronologi Pesawat Garuda Jamaah Haji Makassar Mendarat Kembali karena Kerusakan Mesin

Jamaah calon haji Kloter 5 Embarkasi Makassar akhirnya bisa diterbangkan ke Madinah setelah Garuda mengganti pesawat

Baca Selengkapnya

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

3 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Keluar Percikan Api, Penerbangan Haji Garuda Indonesia Rute Makassar-Madinah Kembali ke Landasan

4 hari lalu

Keluar Percikan Api, Penerbangan Haji Garuda Indonesia Rute Makassar-Madinah Kembali ke Landasan

Penerbangan Garuda Indonesia telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 17.15 LT.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Setujui Rancangan Peraturan KPU tentang Pilkada

4 hari lalu

Komisi II DPR Setujui Rancangan Peraturan KPU tentang Pilkada

Pilkada serentak 2024 akan dilakukan pada 27 November.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

4 hari lalu

Erick Thohir Resmikan ANTARA Heritage Center di Pasar Baru

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan ANTARA Heritage Center (AHC) di Pasar Baru, Jakarta

Baca Selengkapnya

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

5 hari lalu

Kolega Achsanul Qosasi Mengaku Tak Tahu Soal Sandi Garuda dalam Korupsi BTS Kominfo

Sadikin Rusli mengaku tidak mengetahui kode 'Garuda' digunakan untuk Mantan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera dalam korupsi BTS Kominfo.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

6 hari lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya