KCIC: 13 Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung pada Kuartal III 2021

Minggu, 6 Juni 2021 13:28 WIB

Foto udara alat berat beroperasi di proyek konstruksi jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Casting yard 1 Km 29, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 18 Mei 2021. ANTARA/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-Cina atau KCIC akan mengejar penyelesaian pembangunan 13 tunnel atau terowongan kereta cepat Jakarta-Bandung sebelum akhir tahun. Saat ini, KCIC telah menyelesaikan delapan terowongan.

“Tahun ini akan selesai terowongan. Di kuartal III 2021, semua terowongan kereta cepat akan tembus,” ujar Corporate Secretary KCIC Mirza Soraya saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, 3 Juni lalu.

Penyelesaian pengerjaan terowongan akan mempercepat finaliasi konstruksi pembangunan proyek kereta cepat yang ditargetkan sudah kelar sebelum akhir 2022. Pada November tahun depan, KCIC memproyeksikan sepur dengan kecepatan 350 kilometer ini sudah bisa beroperasi menyambut tamu-tamu G20.

Bahkan, Mirza mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Cina Xi Jin Ping sudah bisa menjajal langsung kereta hasil kerja sama investasi dua negara itu. “Mudah-mudahan di November (2022) bisa dicoba Presiden RI dan Tiongkok (Cina),” kata Mirza.

Per akhir Mei 2021, KCIC mencatat proyek pembangunan kereta cepat telah mencapai 74 persen. Pada akhir Juli atau Agustus nanti, KCIC akan merampungkan struktur elevated atau struktur layang dengan panjang total sekitar 80 kilometer.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Secara simultan, KCIC juga tengah menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia atau SDM yang nantinya akan menjadi pelaksana pengoperasian kereta cepat. Mirza mengatakan perusahaan sedang menyiapkan standar operasional prosedur atai SOP.

“Karena teknologi semua di-adopt dari Cina, jadi kami perlu SOP yang harus disesuaikan,” ujar Mirza. Setelah semuanya rampung, ia berharap kereta cepat bisa segera beroperasi secara komersial untuk mengangkut penumpang pada akhir 2022 atau awal 2023.

Target proyek kereta cepat sempat mundur karena mengalami beberapa kendala, seperti pembengkakan biaya atau cost overrun. Pembengkakan biaya investasi kereta cepat Jakarta-Bandung ini mencapai 23 persen dari nilai awal yang besarnya US$ 6,071 miliar. Cost overrun muncul karena ada beberapa perhitungan studi kelayakan yang tidak akurat.

KCIC pun tengah menghitung ulang pengeluaran yang dibutuhkan dalam proyek kereta cepat guna menekan pembengkakan anggaran. Salah satu komponen yang dikaji adalah kebutuhan sumber daya manusia atau SDM untuk mendukung operasional kereta.

Nantinya, KCIC berencana bermitra dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menghemat sejumlah pos pengeluaran SDM. Menurut Mirza, KAI bakal menyediakan pelatihan-pelatihan untuk calon pekerja kereta cepat lantaran perusahaan kereta api nasional itu sudah memiliki fasilitas training.

Baca: Sempat Terhambat, Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Cina Mulai Masuk RI

Berita terkait

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

22 jam lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

23 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

1 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya