Bank Jago Tekan Rasio Kredit Macet jadi 0 Persen, Ini Rahasianya

Minggu, 6 Juni 2021 08:31 WIB

Kantor Bank Jago. Dok. Bank Jago

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Bank Jago Tbk. Arto Arief Harris menyatakan kualitas kredit perseroan sudah sangat baik seiring dengan berjalannya proses transformasi. Hal ini dibuktikan dengan nihilnya rasio kredit bermasalah di bank berkode saham ARTO itu.

Upaya bersih-bersih yang dilakukan dengan sangat baik pada proses transformasi, kata Arto, yang membuat perseroan tak lagi memiliki rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). NPL ARTO tercatat sebesar 0 persen pada kuartal I tahun 2021, atau turun dari 2,04 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Arief menjelaskan, saat ini perseroan tengah menyusun langkah untuk ekspansi kredit. ARTO ingin mengoptimalkan modal yang sudah tersedia cukup besar. Dengan begitu, diharapkan bisa mendongkrak bank tersebut ke jajaran Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III.

"Kami saat ini lebih fokus lebih fokus pada pertumbuhan organik. Ini untuk menjawab semua potensi dan juga sebagai pembuktian dari semua aksi korporasi kami," kata Anto, Jumat, 4 Juni 2021.

Seperti diketahui, Bank Jago sebelumnya bernama Bank Artos. Pada 2019, bankir Jerry Ng dan Northstar Group membeli bank tersebut dan kemudian mengubahnya menjadi bank digital.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Adapun data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPL BUKU II, III, dan IV masing-masing tercatat 3,30 persen, 3,08 persen, dan 3,18 persen. BUKU II mengalami perbaikan hingga 43 basis poin secara tahunan, sedangkan BUKU III dan IV justru mengalami pelemahan 18 basis poin dan 72 basis poin secara tahunan.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch. Amin Nurdin mengatakan sejauh ini, upaya peningkatan kualitas kredit dari bank kecil lebih efektif.

Di samping itu, kata Amin, banyak bank kecil yang memilih upaya konservatif dalam peningkatan kredit dan agresif dalam restrukturisasi kredit, penagihan, serta hapus buku. Hal ini pun sejalan dengan banyaknya bank kecil yang mulai bertransformasi menjadi bank digital.

Pada tahun 2021 ini, Bank Jago menargetkan pertumbuhan aset bisa mencapai 190 persen dari posisi per akhir 2020. Target itu akan ditunjang oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan (syariah) hingga 259 persen dan dana pihak ketiga hingga 138 persen, serta laba bersih Rp 50 miliar.

Bank Jago juga menargetkan penambahan ekuitas secara signifikan melalui rights issue di kuartal I pada tahun 2021 hingga membentuk sekitar dua pertiga dari total aset per akhir 2021, sehingga ROE dapat mencapai lebih dari 1 persen.

BISNIS

Baca: Sucor Sekuritas: Skenario Optimistis Valuasi Bank Jago Capai Rp 20.800 per Saham

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

21 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

2 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

3 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

4 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya