Minta Garuda Fokus Pasar Domestik, Erick Thohir: Ini Bukan Bisnis Gaya-gayaan

Rabu, 2 Juni 2021 15:17 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir saat mengikuti webinar & virtual Awarding IYBLA 2021.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meminta Garuda Indonesia dan anak usahanya, Citilink, berfokus pada pasar domestik. Pasalnya, berdasarkan data yang ia kantongi, 78 persen wisatawan di Indonesia adalah turis domestik dengan nilai Rp 1.400 triliun. Sementara, turis asing hanya 22 persen atau Rp 300 triliun.

"Ini sudah dibicarakan sejak sekarang. Sejak November, Januari, sebelum covid, kami sudah bilang ke direksi Garuda, fokus domestik. Kita bukan bisnis gaya-gayaan, mau terbang ke luar negeri gaya, tapi domestik," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers, Rabu, 2 Juni 2021.

Erick mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan membuat industri penerbangan diuntungkan. Pasalnya, untuk berpindah antar pulau, masyarakat hanya bisa menggunakan pesawat dan kapal. "Kalau kita berbisnis ya jelas ini marketnya (domestik) bukan yang ini (internasional) marketnya. Dan kita negara kepulauan," tutur Erick.

Meskipun diuntungkan dengan situasi tersebut, Erick mengatakan Garuda Indonesia tetap harus berpikir agar bisnisnya bisa berkelanjutan. Ia pun mengatakan situasi itu seharusnya membuat Garuda bisa mempertahankan 1.300 pilot dan awak kabin, atau total 2.300 pegawai.

"Kalau negara lain jangan saya yang bicara. Sudah dalam proses lebih parah dari Garuda. Kita harus bersyukur, tapi harus berpikir bagaimana Garuda bisa terus sustain," tutur Erick.

Advertising
Advertising

Menurut Erick, Garuda masih punya harapan dengan situasi Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki pasar domestik kuat. Hal itu juga membedakan Indonesia dengan Singapura, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

"Kita potensi ada tapi harus perbaiki bisnis model pasca pandemi," ujar Erick.

Di samping itu, untuk mengefisienkan perusahaan, Erick Thohir mengusulkan jumlah komisaris Garuda dikurangi. Pengurangan jumlah komisaris itu sejalan dengan efisiensi yang dilakukan perusahaan melalui program pensiun dini.

"Saya ingin mengusulkan kalau bisa komisaris garuda dua saja. Jangan sampai ada pensiun dini tapi komisaris tidak dikurangi. Kita akan kurangi. Jadi nanti jumlah komisaris kita kurangi, entah dua, entah tiga," kata Erick. Saat ini, jumlah anggota dewan komisaris Garuda berjumlah lima orang.

Erick mengatakan pengurangan jumlah komisaris itu juga bisa mencerminkan keseriusan komisaris dan direksi Garuda dalam melakukan efisiensi. Ia berujar rencana itu pun akan dilakukan sesegera mungkin.

"Kasih waktu dua minggu, tapi harus berdasarkan RUPS. Nanti kita kecilkan jumlah komisaris," tutur Erick.

Baca Juga: Erick Thohir: Garuda Indonesia Harus Perbaiki Business Model Pasca Pandemi

Berita terkait

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

20 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

1 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

1 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

2 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya