Tere Liye Mencak-mencak Marketplace Masih Menjual Buku Bajakan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 Mei 2021 08:39 WIB

Salah satu kalimat di dalam novel "Tentang Kamu" karya Tere Liye menginspirasi Mutia Ayu. Instagram.com/@mutia_ayuu

TEMPO.CO, Jakarta - Penulis kondang tanah air, Tere Liye marah-marah di media sosial setelah mendapati sejumlah toko online di marketplace menjual buku bajakan. Saking kesalnya, penulis buku Negeri Para Bedebah ini bahkan menyebut pembeli buku bajakan adalah orang-orang yang bodoh. Tere Liye tidak akan menarik atau merevisi tulisannya tersebut meski akan diboikot oleh pembaca bukunya.

“Pembeli buku bajakan adalah orang2 GOBLOK! Simpel. Kalimat itu tidak akan direvisi,” tulis Tere Liye di Facebook baru-baru ini.

Menurut Tere Liye, jika tidak memiliki cukup uang untuk membeli buku orisinal, dari pada membeli buku bajakan lebih baik meminjam saja atau mengunduh aplikasi Ipusnas, dengan begitu setidaknya tidak memberikan keuntungan untuk pembajak buku. “Gratis malah bacanya. Ada yang gratis, kamu malah beli bajakan. Bikin kaya pembajak dan marketplace. Kan goblok banget,” ungkap Tere Liye, pada 25 Mei 2021.

Membeli buku bajakan, menurut Tere Liye jelas merugikan penulis, ilustrator, editor, penerbit dan bahkan pajak negara lantaran tidak ada keuntungan yang masuk ke pihak yang berhak, “Itu duit 100% lari ke pembajak semua,” tutur Tere. Dirinya mengaku kesal atas respons netizen yang berkomentar untuk menyudutkan penulis yang bersuara soal pembajakan buku.

“Tapi lihat penulis buku dibajak, kamu komen sok bijak sekali: ‘anggap saja amal’. Dasar goblok, kezaliman massal dilakukan di depanmu, kamu sok bijak. Agama-mu ngajarin apa saat melihat perampok? Atau kamu bagian dari perampok ini?” tulis Tere Liye.

Advertising
Advertising

Tere Liye tidak takut kehilangan pembaca setia yang membeli buku orisinalnya, sebab bagi mereka ungkapan kekesalan Tere Liye tidak mempengaruhi mereka yang membeli buku asli. “Kamu tidak terima kata goblok-nya? Sssttt, kalau kamu tidak membeli buku bajakan, kamu akan baik2 saja. Ngapain harus baper, tersinggung,” tulisnya.

Bahkan jika para pembaca karyanya yang membeli buku-bukunya tersebut dari pembajak buku memboikotnya, Tere Liye mengatakan agar tidak usah ragu-ragu. “Masih banyak pembaca yg bahkan masih SD tahu mana bajakan mana bukan, dan ogah beli buku bajakan.”

Beberapa netizen berkomentar miring soal tulisan Tere Liye di media sosial tersebut, namun bagi Tere Liye, itu bukan kali pertama dirinya mendapat cibiran dari netizen atas apa yang disuarakannya. Pada 2017 lalu, saat dirinya menyuarakan soal pajak penulis dan pajak pekerja seni, banyak penulis lain yang malah menyerang balik Tere Liye. Dirinya sempat disebut berlebihan karena pernah akan berhenti menerbitkan buku gara-gara persoalan pajak. “Tere Liye itu sok suci, dia itu jahat, pansos, penjiplak, tidak menghargai ilustrator, dan semua daftar dosa lainnya,” kenang Tere Liye melalui tulisannya.

“Saat penulis akhirnya bisa pakai NPPN, pajaknya sudah dianggap sama dengan lawyer, akuntan, dokter dan profesi lain, tidak lagi bayar dobel, siapa yg menikmati semua perjuangan itu? Penulis. Saat PPN buku benar2 telah dihapuskan. Siapa yg menikmati? Semua pihak,” ungkapnya lebih lanjut.

Menurut Tere Liye, kasus tahun 2017 tersebut tak jauh berbeda dengan yang dialaminya saat ia menyuarakan soal pembajakan buku, bahkan ada yang mengaku penulis yang yang malah sibuk mencibir dirinya. “Dan lagi2 bikin daftar dosa Tere Liye. Duh, kamu benar2 tdk paham, besok lusa, semua penulis akan diuntungkan saat bajakan hilang di marketplace. Semua pekerja kreatif akan diuntungkan saat kesadaran masyarakat tumbuh.”

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Tere Liye Kritik Warganet, Ini Kata Psikolog

Berita terkait

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

12 jam lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

21 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

2 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

4 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

5 hari lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

8 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

9 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

10 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya