IHSG Ditutup Melemah Tipis, Samuel Sekuritas: Arus Beli Investor Asing Kuat

Senin, 24 Mei 2021 16:44 WIB

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melemah tipis atau 0,16 persen di sesi kedua perdagangan hari ini. IHSG menutup sesi kedua di level 5.763.

"Meski IHSG melemah, arus beli investor asing terlihat makin menguat di sesi kedua hari ini, terlihat dari nilai net buy asing di pasar reguler yang naik menjadi Rp 388,6 miliar," dikutip dari analisis Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 24 Mei 2021.

Sementara itu, nilai net sell asing di pasar negosiasi pun mengecil menjadi Rp 25,8 miliar.

Sebanyak 191 saham menguat, 320 saham melemah, dan 138 saham stagnan pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi sebesar Rp 8,9 triliun. Sekedar informasi, angka nilai transaksi ini adalah yang terendah sejak 7 Mei 2021 lalu.

Saham yang paling banyak dibeli asing di pasar reguler yaitu BBRI sebesar Rp 203,3 miliar, ARTO Rp 65,2 miliar, dan BBCA Rp 59,2 miliar. Sedangkan saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler, yaitu BMRI sebesar Rp 45,8 miliar, PGAS Rp 44,9 miliar, dan BBNI Rp 40,8 miliar.

Advertising
Advertising

Nyaris semua indeks sektor melemah hari ini, dengan indeks yang turun paling dalam adalah indeks sektor industri dasar dan kimia (IDXBASIC) yang melemah -2,6 persen. Saham yang melemah paling dalam di sektor ini adalah saham emiten tambang milik Grup Bakrie, Bumi Resources Minerals (BRMS) yang melemah -6 persen ke Rp 93 per saham.

Saham maskapai nasional RI, Garuda Indonesia (GIAA) hari ini merosot hingga -6,9 persen ke level Rp 294 per saham, pasca keluarnya berita bahwa GIAA menawarkan pensiun dini untuk karyawannya, serta rencana restrukturisasi armada untuk memulihkan kinerja keuangan perusahaan yang anjlok akibat pandemi COVID-19.

Tren penurunan juga terlihat pada saham emiten-emiten CPO (minyak sawit), seperti LSIP, TAPG, AALI dan BWPT, seiring dengan melemahnya harga CPO ke level RM 3.950/ton, level terendahnya sepanjang bulan Mei.

Saham yang mengisi lima besar top gainer atau menguat paling tinggi yaitu HOPE (+34,71 persen ke Rp 159 per saham), WAPO (+34,4 persen ke Rp 125 per saham), LMPI (+30 persen ke Rp 169 per saham), INDX (+25,2persen ke Rp 139 per saham), dan BEBS (+25 persen ke Rp 380 per saham).

Sedangkan lima besar top loser hari ini, yaitu LUCY (-10 persen ke Rp 45 per saham), SOFA (-7,2 persen ke Rp 90 per saham), SIPD (-7,0 persen ke Rp 1.395 per saham), KONI (-6,9 persen ke Rp 1.730 per saham), dan BLTZ (-6,9 persen ke Rp 2.400 per saham).

Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat 0,48 Persen, Samuel Sekuritas: Bisa Menjadi Uptrend


Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

4 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

5 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

8 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya