Menteri Pehubungan Budi Karya Sumadi saat meluncurkan penerbitan dan bedah buku "Tol Laut Konektivitas Visi Poros Maritim Indonesia" secara virtual di Jakarta, Senin (21/9).
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim volume angkutan tol laut dalam satu bulan terakhir menjelang Lebaran 1442 Hijriah meningkat 70 persen. Peningkatan terjadi di tengah menurunnya jumlah penumpang yang signifikan pada masa larangan mudik.
“Tidak hanya angkutan tol laut menuju Indonesia timur yang mengalami kenaikan, tingkat keterisian angkutan balik menuju Indonesia barat yang selama ini belum optimal mengalami kenaikan hingga 30 persen,” kata Budi Karya saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok seperti dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Mei 2021.
Tren pergerakan logistik meningkat tak hanya untuk pengiriman barang tujuan dalam negeri. Kenaikan volume angkutan juga terjadi untuk angkutan logistik internasional.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, angkutan logistik internasional meningkat lebih-kurang 6 persen dibandingkan awal 2020 atau sebelum pandemi Covid-19. Budi Karya menekankan pergerakan logistik mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita tahu bahwa angkutan logistik ini sangat penting untuk memberikan suatu ruang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik,” ujar Menhub.
Peningkatan lalu-lintas angkutan logistik tidak hanya terjadi untuk moda transportasi laut, tapi juga penyeberangan. Data logistik Posko Merak pada 28 April 2021 (H-15) hingga 8 Mei 2021 (H-5) Lebaran menunjukkan jumlah truk yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni berjumlah 31.271 unit.
Angka tersebut naik 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 25.299 truk. Kenaikan trafik truk disebabkan oleh peniadaan aturan pembatasan kendaraan truk melintas di jalan tol menjelang Hari Raya Idul Fitri, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, pembatasan lalu-lintas angkutan dilakukan pada pada H-4 sampai dengan H+4 Lebaran.
