Sandiaga Uno Akan Kembangkan Masjid Istiqlal Jadi Destinasi Wisata Religi
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 10 Mei 2021 21:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan mengembangkan Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat sebagai salah satu destinasi wisata religi. Sandiaga mengatakan masjid yang dibangun pada 1961 tersebut memiliki potensi untuk mendongkrak kunjungan turis.
“Masjid Istiqlal punya kekuatan tersendiri karena masjid ini sudah menjadi ikon Indonesia. Kemudian, kepala negara yang berkunjung ke Indonesia kerap diarahkan oleh Kementerian Luar Negeri untuk pergi ke Istiqlal,” ujar Sandiaga dalam media briefing pada Senin, 10 Mei 2021.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Masjid Istiqlal untuk pengembangan wisata halal beberapa waktu lalu. Sandiaga meyakini, masjid ini akan diminati wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sandiaga menyebut pemerintah sedang mengevaluasi kembali konsep wisata halal. Pemerintah berencana menambah infrastruktur dan fasilitas lainnya yang memudahkan pengunjung mengakses tempat ibadah hingga rumah makan.
Menurut Sandiaga, masa pandemi Covid-19 merupakan waktu yang tepat untuk menata ulang konsep wisata ini. “Rencana untuk menambah muslim friendly tourism ada. Saat ini kita masih berdiskusi bersama para pemangku kepentingan tentang pariwisata halal,” ujar Sandiaga.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebelumnya mengungkapkan adanya mispersepsi atau kekeliruan sejumlah pihak terhadap konsep wisata halal. Beberapa pihak memandang wisata halal akan mengubah konsep sebuah daerah destinasi pariwisata menjadi berbasis syariah.
<!--more-->
"Tentu kita ingin menghilangkan persepsi yang salah tentang wisata halal atau wisata syariah. Sepertinya ada kesan bahwa wisata syariah itu wisatanya akan disyariahkan. Kemudian, ada daerah-daerah yang keberatan," ujar Ma’ruf, 6 Mei lalu.
Ma’ruf pun meluruskan bahwa wisata halal adalah penyediaan layanan-layanan syariah di setiap destinasi wisata. Dengan demikian dalam satu destinasi, terdapat layanan restoran halal hingga penyediaan tempat salat.
Ma’ruf melanjutkan, wisata halal memiliki potensi yang besar untuk menarik pelancong. Ia menyayangkan pengembangan potensi wisata halal yang terhambat karena rendahnya literasi masyarakat. Pengembangan wisata halal ini pun disebut-sebut akan memberikan kenyamanan kepada para wisatawan, khususnya wisatawan muslim.
BACA: Sandiaga Uno Batasi Jumlah Pengunjung Objek Wisata di Jakarta Maksimal 30 Persen
FRANCISCA CHRISTY ROSANA