Sritex yang Nyaris Default karena Bunga Pinjaman US$ 850 Ribu

Jumat, 7 Mei 2021 15:37 WIB

Suasana pabrik tekstil PT Sritex. Sritex.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex tidak membayar bunga sekitar US$ 850 ribu dari pinjaman sindikasi mereka. Kondisi ini membuat Fitch Ratings menurunkan rating Sritex menjadi RD (Restricted Default), satu tingkat saja di atas D (Default).

"Fitch Rating sudah menurunkan rating menjadi RD (Restricted Default)," kata Direktur Keuangan Sritex Allan Moran Severino dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di laman Keterbukaan Informasi, Kamis, 6 Mei 2021.

Kabar penurunan rating ini sebelumnya disampaikan Fitch dalam laman resmi mereka, fitchratings.com, pada 5 Mei 2021. Fitch menyebut Sritex tidak membayar bunga US$ 850 ribu ini dari total pinjaman sindikasi yang sebesar US$ 350 juta.

"Peringkat Nasional RD mengindikasikan suatu emiten, dalam pandangan Fitch Ratings, telah mengalami gagal bayar atas surat utang, pinjaman atau kewajiban keuangan material lainnya tetapi belum menjalani pengajuan pailit, pengawasan (administration receivership), likuidasi atau prosedur formal penutupan perusahaan lainnya, dan juga tidak menghentikan kegiatan bisnis," demikian tulis pihak Fitch Ratings.

Allan pun membeberkan empat dampak yang akan dialami Sritex dengan penurunan rating menjadi RD oleh Fitch Ratings ini. Dampak keuangannya yaitu kesulitan dalam mendapatkan fasilitas perbankan dan pasar keuangan.

Advertising
Advertising

Dampak operasional yaitu mempengaruhi kegiatan operasi karena terbatasnya pendanaan. Dampak hukumnya adalah dapat terjadi tuntutan percepatan pembayaran. Terakhir, yaitu dampak kelangsungan usaha yaitu tergantung dari ketiga dampak di atas.

Selanjutnya, Allan juga menjelaskan kepada BEI soal kabar terbaru dari pembayaran bunga pinjaman tersebut. Ia menyebut perseroan telah mengirim surat kepada Facility Agent terkait kesediaan perseoran untuk membayar bunga utang tersebut.

"Dengan permintaan persyaratan di mana perseroan menunggu konfirmasi sebelum membayar," kata Allan. Tapi, sampai Kamis kemarin Allan menyebut Sritex belum mendapatkan konfirmasi tersebut.

Baca: Simak Perjalanan Sritex yang Kini Resmi Berstatus PKPU karena Gagal Bayar Utang

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

2 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

6 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

9 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya