Kuartal Pertama 2021, Unilever Cetak Laba Bersih Rp 1,7 Triliun

Jumat, 30 April 2021 16:19 WIB

Peluncuran Muslim Centre of Excellence pada 8 April 2021/Unilever

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten sektor produk konsumsi Unilever Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp1,7 triliun pada kuartal I 2021. Unilever berharap tahun ini ekonomi benar-benar pulih meski penuh tantangan.

“Kami optimis dapat mengatasi berbagai tantangan dan siap menyambut dengan maksimal begitu momentum pemulihan ekonomi tiba," kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk Ira Noviarti dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 30 April 2021.

Menurut Ira, dengan mengandalkan inovasi yang tepat sasaran, perseroan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen saat ini dan terus berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.

Ia menjelaskan, tiga prioritas utama agar perseroan tetap fokus pada pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis yaitu ketersediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, keselamatan dan kesejahteraan karyawan.

Pada triwulan I 2021 terjadi pembatasan aktivitas masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah, membuat situasi yang kontras pada performa usaha lintas sektor.

Advertising
Advertising

Di tengah pertumbuhan penjualan domestik yang melambat pada triwulan I 2021, Unilever masih mampu meraih penjualan bersih sebesar Rp10,3 triliun, di mana kategori makanan menyumbang 3,7 persen pertumbuhan.

<!--more-->

Unilever tetap mampu meningkatkan marjin laba sebelum pajak melalui optimalisasi dalam beberapa aspek, termasuk efisiensi pada operasional perusahaan.

Untuk mendorong agar pemulihan ekonomi bisa semakin positif, Unilever menyiapkan beberapa produk unggulan yang dikemas ekonomis agar terjangkau oleh masyarakat.

Strategi lain yang dilakukan Unilever yaitu meluncurkan Muslim Centre of Excellence (MCOE), yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah karena sejalan dengan visi Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2024.

Melalui Unilever MCOE, perseroan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan konsumen muslim di Indonesia, dan sekaligus menangkap peluang ekspor ke pasar global.

Analis pasar modal Sukarno Alatas mengatakan, agar kinerja Unilever tetap terjaga yang perlu dilakukan adalah fokus efisiensi biaya, melakukan diversifikasi produk jika diperlukan. Sehingga produknya tetap diminati konsumen yang cenderung sensitif terhadap harga di tengah pandemi.

"Kinerja sektor FMCG (fast moving consumer goods) seperti Unilever dalam jangka panjang tetap positif karena selain target pasarnya besar, kontribusi tingkat konsumsi masyarakat terhadap ekonomi juga tinggi," ujar Sukarno.


Berita terkait

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

10 hari lalu

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

11 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Ekspansi Margin Kotor dan Peningkatan Volume, Unilever Indonesia Catat Laba Bersih 1.4 Triliun

11 hari lalu

Ekspansi Margin Kotor dan Peningkatan Volume, Unilever Indonesia Catat Laba Bersih 1.4 Triliun

Unilever Indonesia mengumumkan hasil kinerja kuartal pertama 2024 dengan mencatat peningkatan margin kotor serta pertumbuhan volume dasar yang positif.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

11 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

11 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

17 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

23 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini Jumat, 12 April 2024 kembali melesat Rp 18 ribu. Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam per 1 gram ada pada level Rp 1.324.000.

Baca Selengkapnya