Bappenas: 2022, Pertumbuhan Ekonomi RI 5,4 hingga 6 Persen

Kamis, 29 April 2021 11:39 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan PerencanaanPembangunan Nasional Suharso Monoarfa.

TEMPO.CO, Jakarta –Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5,4 hingga 6 persen. Rencana kerja pemerintah difokuskan pada pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi Covid-19.

“IMF dan sejumlah lembaga internasional sudah memprediksi ekonomi Indonesia akan pulih pada 2022. Jadi 2022 menjadi kunci sasaran pertumbuhan Indonesia akan pulih dengan perhitungan konservatif 5,4 persen,” ujar Menteri Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat koordinasi pembangunan pusat 2021 yang ditayangkan secara virtual, Jumat, 29 April 2021.

Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang signifikan, Suharso mengatakan Indonesia membutuhkan peningkatan investasi. Total capaian investasi 2020 pun ditargetkan sebesar Rp 5.891,4-5.931,8 triliun.

Sumber investasi sebesar 80 persen diproyeksikan berasal dari swasta atau senilai Rp 4.948-4.857 triliun. Sedangkan investasi BUMN ditargetkan sebesar 8,5-9,7 persen atau Rp 503,1-577 triliun dan investasi pemerintah sebesar Rp 439,4-497 triliun atau 7,5-8,4 persen.

“Kami memperkirakan ICOR 2020 lebih rendah sehingga investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara lebih efisien,” kata Suharso.

Advertising
Advertising

Sementara itu tingkat pengangguran terbuka pada 2022 diperkirakan turun menjadi 5,5-6,2 persen dan tingkat kemiskinan di posisi membaik menjadi 8,5-9 persen. Indeks rasio gini ditetapkan sebesar 0,376-0,378.

Adapun nilai tukar petani sebesar 102-104 dan nilai tukar nelayan 102-105. Selanjutnya, pemerintah juga mengejar peningkatan indeks pembangunan manusia atau IPM dengan nilai 73,44 hingga 73,48. Pemerintah pun menetapkan penurunan emisi gas rumah kaca untuk mendukung keberlangsungan ekosistem nasional sebesar 26,8-27,1 persen.

Suharso mengatakan Indonesia telah memiliki strategi untuk keluar dari negara dengan perangkap pendapatan menengah atau middle income trap pada 2036 dan menjadi negara maju pada 2045. Sayangnya, kata dia, Covid-19 memberikan tekanan yang besar bagi seluruh sektor.

Covid-19, tutur Suharso, berdampak pada kinerja pembangunan dan mengganggu upaya Indonesia untuk keluar dari middle income trap. Karenanya, pada 2020, perlu dilakukan penyesuaian kerangka ekonomi makro.

“Jalan yang terbaik adalah melakukan transformasi ekonomi ekonomi diharapkan bisa memberikan landasan yang kokoh sebagaimana amanah Presiden 20 Oktober 2019. Dengan demikian 2022 jadi kebijakan baru untuk melepaskan diri dari pandemi,” katanya.

Baca Juga: ADB Perkirakan Pemulihan Ekonomi di Asia Lebih Cepat, Apa Sebabnya?

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

10 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

13 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya