Industri Manufaktur Sumbang 79,66 Persen Ekspor RI di Triwulan I 2021
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 25 April 2021 15:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Neraca perdagangan industri pengolahan nonmigas sepanjang Januari-Maret 2021 mengalami surplus sebesar US$ 3,69 miliar. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan capaian ini merupakan hasil dari kinerja ekspor sektor manufaktur yang meningkat pada periode tersebut.
“Secara kumulatif, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada Januari-Maret 2021 adalah sebesar US$ 38,96 miliar atau naik 18,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Ahad, 25 April 2021.
Agus mengatakan, meskipun di tengah terpaan dampak pandemi Covid-19, kinerja pengapalan industri manufaktur masih mendominasi terhadap capaian nilai ekspor nasional. “Sepanjang tiga bulan tahun ini, sektor manufaktur memberikan kontribusi terbesarnya hingga 79,66 persen dari total nilai ekspor nasional yang menyentuh US$ 48,90 miliar.”
Adapun tiga sektor primadona yang membuat kinerja ekspor manufaktur tersebut menjadi gemilang, yaitu industri makanan dan minuman dengan sumbangsihnya sebesar US$ 9,69 miliar, kemudian disusul industri logam dasar mencapai US$ 5,87 miliar, serta industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar US$4,18 miliar.
“Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri makanan didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit,” tutur Agus. Sementara itu, melalui hilirisasi di sektor logam, ekspor produk besi dan baja Indonesia telah memberikan nilai tambah signfikan bagi devisa.
<!--more-->
Selanjutnya, Agus berharap berbagai produk kimia juga menjadi primadona ekspor nonmigas Indonesia. Sektor tersebut, menurut Agus, diharapkan bisa menjadi tulang punggung ekspor Indonesia di masa mendatang.
Selama ini, ia mengatakan produk-produk industri terbukti mampu menjadi pilar utama bagi capaian nilai ekspor nasional. “Kami optimistis, capaian kinerja ekspor yang sangat baik di saat masa pandemi ini, menunjukkan bahwa pelaku industri kita mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada, sehingga dapat mendorong upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujar Agus.
Oleh karenanya, Agus memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pelaku industri di tanah air yang masih agresif menembus pasar ekspor di tengah tantangan kondisi pandemi saat ini. “Selain mampu memenuhi kebutuhan domestik, industri kita juga sudah bisa membuat produk yang berkualitas dan kompetitif di pasar global,” kata dia.
BACA: Ekspor Toyota Kuartal I 2021 Naik 2 Persen, Rush Tertinggi
CAESAR AKBAR