Bos PNM Yakin Holding BUMN Ultra Mikro Bisa Tingkatkan Daya Saing UMKM
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 19 April 2021 11:50 WIB
Kemunculan peluang ini dimungkinkan karena nantinya PNM akan terintegrasi dalam holding bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Pegadaian (Persero). Melalui integrasi PNM, BRI, dan Pegadaian, maka pengelolaan serta pemberdayaan pelaku UMKM bisa dilakukan bersama-sama.
Dia menjelaskan keberadaan holding BUMN ultra mikro juga akan membuat integrasi data menjadi lebih baik. Pengelompokan sektor usaha akan jauh lebih kuat dan bisa melibatkan semua kelompok usaha.
Menurut Arief, dengan basis data yang bagus dan kuat itu maka ke depannya PNM bisa memiliki data komoditas mana saja yang dibutuhkan oleh korporasi besar atau menengah. Kebutuhan ini bisa dimanfaatkan PNM untuk membantu pelaku ultra mikro yang diberdayakan agar mampu memproduksi barang sesuai data yang ada.
"Kalau pun komoditas (yang dibutuhkan pelaku usaha besar dan menengah) ini tidak ada dalam daftar nasabah kami, kami bisa ekspansi mendorong pelaku usaha baru untuk menjadi pemasok, dan kami pun punya kesempatan meningkatkan nasabah kami," ujarnya.
Sejak PNM Mekaar berdiri awal 2016 hingga Maret 2021, PNM memiliki akumulasi data nasabah ultra mikro peserta program Mekaar sebanyak 10,7 juta orang. Dari jumlah tersebut, ada 8,92 juta nasabah aktif yang tengah menjalani pemberdayaan dan menerima pembiayaan dari PNM. Rata-rata pertumbuhan nasabah PNM per harinya mencapai 14 ribu-15 ribu orang. Jumlah ini berpotensi meningkat pasca holding BUMN ultra mikro terbentuk nanti.
Baca: Holding BUMN Ultra Mikro, Erick Thohir: Insya Allah Kuartal III Tahun Ini Tuntas