Merger Gojek dan Tokopedia Tinggal Tunggu Persetujuan Pemegang Saham

Jumat, 9 April 2021 20:45 WIB

Ilustrasi Gojek dan Tokopedia. Tokopedia

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar proses merger antara Gojek dan Tokopedia kembali memanas pada hari ini. Sejumlah sumber Tempo menyebutkan informasi penggabungan dua perusahaan itu telah disampaikan oleh para petinggi kepada karyawannya di townhall meeting perusahaan pada sore hari tadi.

"Merger tersebut sedang dalam proses meminta persetujuan pemegang saham," kata sumber Tempo yang mengetahui soal proses merger tersebut, Jumat, 9 April 2021.

Ketika dikonfirmasi, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menolak berkomentar atas isu yang sudah berkembang sejak tahun 2020 ini. "Kami memahami bahwa ada banyak diskusi di media terkait isu ini, namun kami tidak dapat berkomentar saat ini," kata dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 9 April 2021.

Jika ada informasi yang dapat disampaikan terkait aksi perusahaan, kata Nila, maka Gojek akan memberitahu media dan para pemangku kepentingan. "Sesegera mungkin."

Hal senada disampaikan oleh Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak. Ia mengaku belum bisa berkomentar banyak atas kabar itu. "Jika ada aksi korporasi, kami pasti akan menyampaikannya kepada publik," ucapnya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, kabar beredar seperti yang ditulis dalam berbagai artikel di Singapura menyebut kedua perusahaan akan menghimpun valuasi hingga US$ 35-40 miliar pasca-merger. Selain itu, perusahaan hasil konsolidasi disebut-sebut akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.

Pada 9 Maret 2021, Gojek dan Tokopedia juga dikabarkan telah meneken perjanjian jual beli jual-beli bersyarat atau CSPA terkait kerja sama merger. Beredar informasi bahwa Gojek akan menggenggam 60 persen saham, sedangkan Tokopedia bakal mengampit sisanya.

Saat itu, Nuraini Razak juga mengatakan perusahaan tidak dapat memberikan respons terhadap informasi yang beredar. “Kami tidak dapat menanggapi spekulasi yang ada di pasar,” katanya saat dihubungi beberapa waktu lalu.

<!--more-->

Gojek, salah satu raksasa platform ride-hailing Asia Tenggara, disebut telah melakukan merger Tokopedia sejak 9 Maret 2021.

Selain itu, juga ramai dikabarkan bahwa Gojek itu akan mencatatkan sahamnya terlebih dahulu di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika demikian, entitas hasil merger Gojek-Tokopedia akan menjadi perusahaan terbesar ketiga setelah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dalam hal kapitalisasi pasar di BEI.

Salah satu skenario yang dibahas adalah menggabungkan kedua perusahaan sebelum secara bersamaan mencatatkan mereka di Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Skema lainnya adalah mendaftarkan Tokopedia di Jakarta terlebih dahulu, kemudian bergabung dengan Gojek sebelum mendaftarkan entitas gabungan di AS.

Adapun Ketua Umum Komunitas Driver Gojek Garuda Sakti Theresia I. Prismiar mengatakan jika merger terjadi, jutaan mitra pengemudi akan mendapatkan peluang tambahan pendapatan lewat layanan pengantaran instan/hari yang sama (same day delivery) di platform Tokopedia.

"Otomatis orderan makin banyak yang masuk, kami bisa memilih varian orderan mana yang akan kita ambil. Selain orderan GoSend dari pengguna aplikasi Gojek, kami juga bisa ambil orderan dari pengguna aplikasi Tokopedia yang delivery-nya pakai GoSend," ujar Theresia dalam siaran pers yang dikutip, Kamis, 21 Januari 2021.

Menurut Theresia, kolaborasi Gojek dan Tokopedia juga bisa melahirkan inovasi baru di bidang logistik yang membuat konsumen semakin senang berbelanja. Tentunya hal ini akan berdampak positif pada peluang pendapatan mitra driver.

Harapan serupa diungkapkan Irwanto, Ketua Umum Komunitas Driver Gojek Korwil Utara. "Saya lihat kondisi pandemi gini kan orderan sepi. Kalau dua raksasa ini digabung, bisa jadi lebih besar. Gojek kan fokus di layanan pengantaran, sementara Tokopedia e-commerce yang menjual banyak barang. Ini bisa berdampak baik ke pendapatan driver," tuturnya.

FAJAR PEBRIANTO | BISNIS

Baca: Gojek Gandeng Tokopedia untuk Kampanye Ramadan, Tawarkan Gratis Ongkir

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

19 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

23 jam lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

2 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

2 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

3 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

3 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

4 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya