DPR Dukung Optimalisasi Kilang dalam Negeri Pertamina Pasca Kebakaran Balongan
Reporter
Antara
Editor
Martha Warta Silaban
Jumat, 9 April 2021 14:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi VII DPR mendukung upaya PT Pertamina (Persero) melakukan optimalisasi kilang dalam negeri. Yakni untuk menjaga stabilitas pasokan bahan bakar minyak nasional pasca insiden kebakaran yang melahap empat tangki di Kilang Balongan pada akhir Maret 2021 lalu.
"Dengan optimalisasi kilang, meskipun terjadi insiden di tangki T-301 Kilang Balongan, Pertamina tidak akan menambah impor BBM," kata Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 9 April 2021.
Baca Juga: Ahok Minta Layanan Digital Dioptimalkan Agar Penyaluran BBM Tak Terganggu
Komisi VII DPR sempat melakukan kunjungan spesifik ke Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, Kamis, 8 April 2021, guna memastikan stok BBM nasional dalam kondisi aman pasca insiden kebakaran.
Dalam kunjungan itu, legislator memperoleh gambaran komprehensif terkait data-data konseptual dari kondisi empiris di lapangan yang akan menjadi bahan dalam melakukan pengawasan secara baik dan akurat, tepat, serta mencarikan solusi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan sejak awal insiden pihaknya mengupayakan dan menjamin suplai BBM, avtur, dan elpiji dengan mengoptimalkan kilang-kilang dalam negeri, di antaranya Kilang Cilacap dan Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama atau TPPI.
“Langkah berikutnya adalah reaktivasi dan recovery kilang karena yang terbakar adalah tangki saja, kilang tidak ada masalah. Kami akan segera melakukan reaktivasi Kilang Balongan," kata Nicke.<!--more-->
Dalam menjamin pasokan BBM nasional, Pertamina mendorong peningkatan produksi Kilang Cilacap sebesar 300 ribu barrel per hour (bph) dan Kilang TPPI sebanyak 500 ribu bph.
Bahkan Kilang Cilacap telah melakukan pengiriman perdana produk pertalite sebanyak 200 ribu barel melalui jalur laut, Senin, 5 April 2021, untuk memasok kebutuhan energi di wilayah Jabodetabek sebagai bagian dari skema alih suplai kebutuhan BBM sering belum beroperasinya Kilang Balongan akibat insiden kebakaran.
Lebih lanjut Nicke menambahkan bahwa penanganan dampak lingkungan terkait kualitas udara, air, dan limbah pasca insiden akan menjadi prioritas perseroan guna mencegah dampak buruk bagi warga yang menetap di sekitar Kilang Balongan.
Pertamina juga telah membentuk tim investigasi baik internal dan eksternal yang secara expertise mempunyai kemampuan untuk melakukan investigasi dan analisa sehingga hasilnya betul-betul bisa menjawab semua pertanyaan yang ada.