Ada Larangan Mudik, Garuda Cs Diprediksi Baru Genjot Pendapatan di Paruh II 2021

Jumat, 9 April 2021 12:51 WIB

Suasana ruang tunggu keberangkatan kereta jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis, 8 April 2021. Pengumuman larangan mudik Lebaran 2021 mendapatkan beragam respon dari masyarakat. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta – Peneliti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Research Group Universitas Indonesia, Toto Pranoto, memprediksi perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor transportasi baru bisa menggenjot pendapatan di paruh kedua 2021. Pada semester pertama, BUMN diperkirakan bakal kehilangan pemasukan lantaran adanya kebijakan larangan mudik.

“Dengan dilarangnya mudik, otomatis pendapatan mereka akan hilang, sementara tingkat normalitas jumlah penumpang belum pulih sampai dengan semester I 2021 ini,” ujar Toto saat dihubungi pada Jumat, 9 April 2021.

Pemerintah memberlakukan larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021. Seluruh transportasi yang mengangkut penumpang tak diizinkan beroperasi dengan ketentuan yang diatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2021.

Toto menjelaskan, kontribusi mudik lebaran bagi pendapatan BUMN transportasi publik seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT ASDP Indonesia Ferry, dan PT PELNI, sangat signifikan. Untuk menekan kerugian selama larangan mudik berlaku, perlu langkah-langkah penyelamatan.

Toto mencontohkan upaya efisiensi belanja melalui restrukturisasi keuangan hingga diversifikasi pendapatan. Ia juga menyarankan pemerintah mempertimbangkan opsi tambahan pinjaman modal kerja untuk membantu BUMN yang pendapatannya anjlok akibat kebijakan larangan mudik tersebut.

Ia memperkirakan strategi untuk meraup pendapatan baru bisa berjalan setelah paruh kedua 2021 seiring dengan program vaksinasi yang makin masif dilakukan. “Garuda Indonesia juga mungkin sudah bisa angkut jemaah umrah dan haji lagi,” ujar Toto.
<!--more-->
Meski demikian, Toto memperkirakan kinerja BUMN transportasi sepanjang tahun ini akan membaik meski belum terlalu moncer. Pertambahan jumlah penumpang, kata dia, mulai tampak sejak program vaksinasi berjalan.

Adapun Garuda Indonesia sedang menyusun sejumlah strategi setelah pemerintah mengeluarkan aturan larangan mudik. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perseroan akan mengurangi frekuensi penerbangan maskapai yang mengangkut penumpang.

“Pengurangan frekuensi menjadi salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan,” ujar Irfan.

Selain mengurangi rute, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan penerbangan yang mengangkut kargo atau barang. Maskapai pelat merah juga akan menghitung jumlah potensi penurunan pendapatan yang ditimbulkan akibat larangan mudik.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Bagaimana Strategi Garuda Indonesia Setelah Ada Larangan Mudik?

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

2 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

4 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

7 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

7 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

7 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya