Suasana ruang tunggu keberangkatan kereta jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis, 8 April 2021. Pengumuman larangan mudik Lebaran 2021 mendapatkan beragam respon dari masyarakat. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta – Peneliti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Research Group Universitas Indonesia, Toto Pranoto, memprediksi perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor transportasi baru bisa menggenjot pendapatan di paruh kedua 2021. Pada semester pertama, BUMN diperkirakan bakal kehilangan pemasukan lantaran adanya kebijakan larangan mudik.
“Dengan dilarangnya mudik, otomatis pendapatan mereka akan hilang, sementara tingkat normalitas jumlah penumpang belum pulih sampai dengan semester I 2021 ini,” ujar Toto saat dihubungi pada Jumat, 9 April 2021.
Pemerintah memberlakukan larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021. Seluruh transportasi yang mengangkut penumpang tak diizinkan beroperasi dengan ketentuan yang diatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2021.
Toto menjelaskan, kontribusi mudik lebaran bagi pendapatan BUMN transportasi publik seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT ASDP Indonesia Ferry, dan PT PELNI, sangat signifikan. Untuk menekan kerugian selama larangan mudik berlaku, perlu langkah-langkah penyelamatan.
Toto mencontohkan upaya efisiensi belanja melalui restrukturisasi keuangan hingga diversifikasi pendapatan. Ia juga menyarankan pemerintah mempertimbangkan opsi tambahan pinjaman modal kerja untuk membantu BUMN yang pendapatannya anjlok akibat kebijakan larangan mudik tersebut.
Ia memperkirakan strategi untuk meraup pendapatan baru bisa berjalan setelah paruh kedua 2021 seiring dengan program vaksinasi yang makin masif dilakukan. “Garuda Indonesia juga mungkin sudah bisa angkut jemaah umrah dan haji lagi,” ujar Toto. <!--more--> Meski demikian, Toto memperkirakan kinerja BUMN transportasi sepanjang tahun ini akan membaik meski belum terlalu moncer. Pertambahan jumlah penumpang, kata dia, mulai tampak sejak program vaksinasi berjalan.
Adapun Garuda Indonesia sedang menyusun sejumlah strategi setelah pemerintah mengeluarkan aturan larangan mudik. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perseroan akan mengurangi frekuensi penerbangan maskapai yang mengangkut penumpang.
“Pengurangan frekuensi menjadi salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan,” ujar Irfan.
Selain mengurangi rute, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan penerbangan yang mengangkut kargo atau barang. Maskapai pelat merah juga akan menghitung jumlah potensi penurunan pendapatan yang ditimbulkan akibat larangan mudik.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
2 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.