Kurs Rupiah Melemah di Level 14.580 per Dolar AS, Ini Tiga Penyebabnya

Kamis, 8 April 2021 17:00 WIB

Petugas money changer menghitung mata uang dolar. Rupiah semakin tertekan terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat, di level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah berada di posisi Rp 14.580 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis, 8 April 2021. Data yang dirilis Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp 14.580 per dolar AS, anjlok 67 poin atau 0,46 persen dari kemarin, Rabu, 7 April 2021 Rp 14.513 per dolar AS.

Sementara itu, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah ditutup melemah 66 poin atau 0,46 persen ke level Rp 14.547 per dolar AS. Rupiah jeblok setelah sempat dibuka stagnan di level Rp 14.480 per dolar AS.

Adapun pada penutupan perdagangan kemarin, kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp 14.495 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,008 poin atau 0,01 persen ke level 92,343.

Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut dipicu sedikitnya oleh tiga faktor.

1. Penurunan Cadangan Devisa

Advertising
Advertising

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet sebelumnya mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh penurunan cadangan devisa Indonesia. Data tersebut berbanding terbalik dari prediksi analis yang memprediksi terjadinya kenaikan cadangan devisa.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2021 sebesar US$ 137,1 miliar, turun dibandingkan posisi Februari lalu sebesar US$ 138,8 miliar. Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif Erwin Haryono menilai posisi cadangan tersebut tetap tinggi meskipun menurun.

<!--more-->

"Penurunan posisi cadangan devisa pada Maret 2021 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah sesuai pola jatuh tempo pembayarannya," kata Erwin dalam siaran pers, Rabu, 7 April 2021.

2. Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS

Adapun sentimen dari luar negeri berasal dari penurunan imbal hasil obligasi AS atau US Treasury juga berdampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Yusuf memaparkan penurunan imbal hasil tersebut memberikan sedikit angin segar pada nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.

3. Pemulihan Ekonomi AS

Di sisi lain, dampak pemulihan ekonomi AS juga semakin nyata setelah indeks manufaktur PMI mencatakan kenaikan ke level ekspansif hingga 63. Catatan tersebut merupakan kenaikan paling tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi memprediksi perdagangan rupiah esok hari, Jumat 9 April 2021 dibuka berfluktuasi. Namun dari hitungannya, rupiah akan ditutup melemah di rentang Rp 14.530 - Rp 14.590 per dolar AS.

BISNIS

Baca: Per Hari Ini, Bank Mandiri Efektif Turunkan Bunga Deposito jadi 2,85 Persen

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

21 jam lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

1 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

1 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya