Bulog Bahas Badan Pangan Nasional yang Tak Kunjung Lahir Sejak 2015

Kamis, 8 April 2021 13:06 WIB

Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso (kedua kiri) bersama Menteri Sosial Juliari Batubara (kanan) dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Tubagus Achmad Choesni (kiri) memberikan bantuan beras kepada perwakilan keluarga penerima bantuan saat peluncuran program bantuan sosial beras BULOG dan Kemensos di Komplek Gudang BULOG, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 2 September 2020. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Utama Perum Bulog Gatot Trihargo menyinggung soal rencana pembentukan Badan Pangan Nasional. Menurut dia, Bulog telah melakukan 3 sampai 4 kali pembicaraan untuk membahas rencana ini dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sampai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Menurut dia, badan ini adalah amanat UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Sesuai beleid tersebut, kata Wakil Dirut Bulog ini, Badan Pangan Nasional harus dibentuk paling lambat 3 tahun sejak UU ini berlaku yaitu pada 2015.

"Alhamdulillah sampai hari ini tidak terjadi (belum terbentuk), ini permasalahan yang kita hadapi bersama," kata Gatot dalam webinar pada Kamis, 8 April 2021.

Beberapa tahun terakhir, isu mengenai pembentukan Badan Pangan Nasional tidak menjadi sorotan. Tapi akhir-akhir ini, kembali mencuat setelah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan pihaknya menyiapkan empat rancangan kelembagaan badan tersebut.

"Yang diusulkan Kementerian Pertanian adalah mentransformasi salah satu organ kementerian untuk menjadi badan pangan nasional," kata Syahrul dalam rapat bersama Badan Legislasi DPR di Jakarta, 15 Maret 2021.

Sehingga, Syahrul mengusulkan badan ini bertindak sebagai regulator. Lalu Perum Bulog dan BUMN klaster pangan lainnya sebagai operator.
<!--more-->
Gatot mengatakan UU Pangan memang memberi pembagian tugas yang jelas. Ada lembaga khusus sebagai regulator dan ada yang hanya operator.

Karena Badan Pangan Nasional ini belum terbentuk, maka kebijakan pangan tidak terintegrasi dari hulu ke hilir. "Karena kewenangan masih tersebar di berbagai kementerian," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Baca juga: DPR Usulkan Bulog Jadi Badan Pangan Nasional, Budi Waseso: Siap!

Advertising
Advertising

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

17 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

2 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Syahrul Yasin Limpo dan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK

4 hari lalu

Top 3 Hukum: Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Syahrul Yasin Limpo dan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK

Nilai agregat perputaran uang dari judi online di Indonesia pada tahun 2023, menurut catatan PPATK, mencapai Rp327 triliun.

Baca Selengkapnya

Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

4 hari lalu

Pihak Syahrul Yasin Limpo Belum Bahas Dugaan Uang Hanan Supangkat yang Disita KPK Berhubungan dengan NasDem

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kliennya belum ada membahas soal penggeledahan KPK di rumah Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

4 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Hadirkan 3 Pegawai Kementan sebagai Saksi di Sidang Syahrul Yasin Limpo

4 hari lalu

Jaksa KPK Hadirkan 3 Pegawai Kementan sebagai Saksi di Sidang Syahrul Yasin Limpo

Tim jaksa KPK menghadirkan tiga saksi untuk membuktkan dakwaan terhadap dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

KPK Jawab Kesaksian Mantan Sespri Sekjen Kementan soal BAP Kasus SYL Bocor saat Penyelidikan

4 hari lalu

KPK Jawab Kesaksian Mantan Sespri Sekjen Kementan soal BAP Kasus SYL Bocor saat Penyelidikan

Mantan Sespri Sekjen Kementan, Merdian Tri Hadi mengaku mendapat tekanan psikis saat mengetahui BAP soal kasus SYL bocor.

Baca Selengkapnya

BAP di KPK Bocor, Mantan Sespri Sekjen Kementan Merasa Dapat Tekanan Psikis dari SYL

4 hari lalu

BAP di KPK Bocor, Mantan Sespri Sekjen Kementan Merasa Dapat Tekanan Psikis dari SYL

Mantan Sespri Sekjen Kementan Merdian mengaku tertekan saat BAP di KPK dalam kasus SYL bocor. Ia merasa mendapat tekanan psikis.

Baca Selengkapnya