LPS: Tahun 2020 Tidak Ada Bank yang Gagal

Jumat, 2 April 2021 17:14 WIB

Logo baru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Lana Soelistianingsih menyatakan kerja sama antara otoritas di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) berjalan efektif selama 2020, sehingga bisa mencegah timbulnya bank gagal di tengah tekanan ekonomi yang disebabkan pandemi COVID-19.

Lana menjelaskan bahwa lazimnya di tengah krisis ekonomi, terjadi masalah keuangan pada korporasi maupun inidividu, sehingga akan menyebabkan penarikan dana secara besar-besaran dari perbankan dan bisa berdampak sistemik ke industri lainnya.

“Sehingga sistem stabilitas keuangan pun akan terganggu. Namun, apa yang terjadi? di tahun 2020, tidak ada bank umum yang gagal dan ditangani oleh LPS. Artinya sinergi kebijakan antar KSSK yang sangat efektif,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 2 Maret 2021.

Menurut Lana, upaya mitigasi dampak krisis keuangan dilakukan dengan baik melalui kebijakan yang sinergis antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga LPS.

“Jika dibayangkan sebagai kegiatan rangkaian KSSK, BI dan Kemenkeu diibaratkan sebagai front office karena di situ ada sinergi antara fiskal dan moneter, kemudian middle office ada OJK, dan LPS ada di back office,” ujarnya.

<!--more-->

Advertising
Advertising

KSSK terus mengawasi dinamika perekonomian dan pasar keuangan dari dampak-dampak pandemi COVID-19. Alhasil, menurut Lana, stabilitas perekonomian terjaga, dan dana masyarakat tetap terjamin dan stabil di perbankan.

LPS sebagai bagian KSSK bersama Kemenkeu, BI, dan OJK, lanjutnya, telah melaksanakan mandat untuk mencegah terjadinya kegagalan bank umum dan juga dampaknya yang bisa menimbulkan efek berganda kepada bank lain. Selain itu, KSSK juga berperan untuk terus menjaga kepercayaan nasabah di tengah masa sulit pandemi COVID-19.

Dia juga menilai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah berjalan konsisten dan terukur untuk memastikan roda perekonomian tetap bergerak. Meskipun, dia mengakui, dampak PEN tidak dapat dinilai dalam waktu singkat. Dia juga menilai kalangan perbankan tidak perlu ragu untuk memberikan pinjaman kepada debitur.

“Artinya dengan program PEN melalui PP Nomor 43 Tahun 2020, pemerintah telah menggelontorkan dana yang diberikan kepada bank mitra dan bank mitra selanjutnya bisa memberikan pinjaman kepada debitur. Sesuai PP tersebut, LPS menjamin seluruh penempatan dana oleh pemerintah kepada bank umum mitra, sehingga semestinya bank tidak perlu ragu lagi untuk memberikan pinjaman kepada debitur,” ujarnya.


BACA: LPS Catat Simpanan Masyarakat di Bank Turun Rp 98 T pada Januari 2021

Berita terkait

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 menit lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

13 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

18 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

23 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

3 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

3 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya