Blue Bird Yakin Pendapatan Pulih Setelah Anjlok pada 2020

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 31 Maret 2021 12:59 WIB

Transmover. Bluebirdgroup.com

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) mencatat penurunan kinerja sepanjang 2020 akibat pandemi Covid-19. Kendati demikian, perseroan menyebut pemulihan kinerja sepanjang kuartal III dan IV 2020.

Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tane menyebut performa keuangan Blue Bird pada 2020 sangat dipengaruhi pandemi Covid-19 yang menurunkan mobilitas masyarakat.

"Namun, pada kuartal III dan IV 2020 kami melihat performa menunjukkan recovery yang solid. Pendapatan kami di kuartal IV 2020 naik 23 persen dibandingkan dengan kuartal III dan naik 85,7 persen dibandingkan dengan kuartal II 2021 yang merupakan kuartal terburuk di tahun 2020," katanya kepada Bisnis, Selasa, 30 Maret 2021.

Emiten bersandi BIRD ini masih membukukan kerugian pada kuartal IV 2020 sebesar Rp 14,6 miliar. Kendati demikian, kondisi tersebut sudah jauh membaik dibandingkan dengan kuartal III 2020 di mana perseroan membukukan net loss Rp 63 miliar.

Selain itu, net loss margin pada kuartal IV 2020 juga tinggal 3 persen dari net loss margin pada kuartal III 2020 yang sebesar 15,7 persen. "Apabila melihat performa kami di kuartal 3 dan 4 sangat jelas pemulihan yang terjadi di performa keuangan Blue Bird sangat signifikan," katanya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember yang dikutip Selasa, 30 Maret 2021, perseroan mencatatkan pendapatan bersih sepanjang 2020 sebesar Rp 2,04 triliun turun 49,44 persen dari penghasilan pada 2019 yang sebesar Rp 4,04 triliun.
<!--more-->
Adapun beban langsung perseroan menurun menjadi Rp1,71 triliun dari beban pada 2019 yang sebesar Rp 2,95 triliun. Sementara, beban usaha perseroan pun turun menjadi Rp 561,54 miliar dari posisi 2019 sebesar Rp 723,51 miliar.

Kendati beban menurun, penurunan pendapatan bersih yang cukup tinggi membuat bottom line tergerus. Emiten bersandi BIRD ini mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 161,35 miliar. Padahal, pada 2019 perseroan mencatatkan laba sebesar Rp314,56 miliar.

Sementara itu, total liabilitas perseroan hanya sedikit meningkat menjadi Rp 2,017 triliun dari kondisi 2019 yang sebesar Rp 2,016 triliun. Peningkatan tipis ini terjadi karena peningkatan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 1,37 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp 1,26 triliun.
Sementara, total liabilitas jangka pendeknya sebesar Rp 639,8 miliar turun dari posisi 2019 yang sebesar Rp 753,5 miliar.

Adapun, total ekuitas perseroan sebesar Rp 5,23 triliun, turun tipis daripada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,4 triliun. Dengan demikian total liabilitas dan ekuitasnya mencapai Rp 7,25 triliun.

Dari sisi aset, BIRD mencatatkan penurunan total aset menjadi Rp7,25 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,42 triliun. Rinciannya, total aset lancar perseroan meningkat menjadi Rp 1,24 triliun naik dari posisi 2019 yang sebesar Rp 938,7 miliar.

Kenaikan aset lancar ini terutama karena perseroan meningkatkan posisi kas dan setara kas menjadi Rp 798,85 miliar, naik dari posisi 2019 yang sebesar Rp 462,94 miliar.
<!--more-->
Adapun, total aset tidak lancar perseroan menurun menjadi Rp 6,01 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp 6,48 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan aset tetap yang berubah menjadi Rp5,66 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp 6,18 triliun.

Pada perdagangan hari ini, Rabu hingga pukul 09.46 WIB, saham Blue Bird melemah 1,9 persen ke Rp 1.290 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 3,23 triliun.

Advertising
Advertising

BISNIS

Baca juga: Penghasilan per Mobil Blue Bird Mulai Naik 2,5 Kali Lipat

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

12 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

3 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

4 hari lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

4 hari lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya