Sejak 2019, Peserta Aktif BPJS Ketenagakerjaan Turun 6 Juta Lebih
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 30 Maret 2021 15:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Desember 2019, jumlah kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan sudah berkurang hingga 6,47 juta. Dari posisi 34,17 juta menjadi 27,7 juta pada Februari 2021.
"Penurunan paling terasa di 2020 karena banyaknya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dalam rapat bersama Komisi Ketenagakerjaan DPR di Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021.
Sebelumnya pada Juni 2020, Kementerian Ketenagakerjaan menyebut jumlah pekerja yang kena PHK selama Covid-19 sudah mencapai 3,05 juta orang. Gelombang PHK ini kemudian memicu naiknnya angka pengangguran.
Pada November 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat pengangguran terbuka Agustus 2020 pun naik sebesar 7,07 persen. Sehingga, posisi tingkat pengangguran saat itu mencapai 138,22 juta orang.
Gelombang PHK ini kemudian memicu penurunan peserta di BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, kata Anggoro, para korban PHK langsung mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT) mereka di BPJS.
<!--more-->
Tapi, Anggoro berharap program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang baru saja diluncurkan pemerintah bisa membuat angka pencairan JHT ini bisa lebih landai. JKP ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2021, salah satu aturan turunan UU Cipta Kerja.
Dengan penurunan ini, BPJS pun mendapat target dari pemerintah untuk mencapai 37 juta peserta pada 2021. Sehingga dengan posisi 27,7 juta saat ini, kataA Anggoro, butuh sekitar 10 juta lagi bagi BPJS untuk mencari peserta baru sampai akhir tahun.
Adapun kabar soal penurunan peserta akibat Covid-19 ini sebelumnya pernah disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada 18 Januari 2021. Menurut Ida, jumlah peserta secara keseluruhan di BPJS Ketenagakerjaan turun dari 54,45 juta pada 2019 menjadi 51,75 juta pada 2020.
BACA: Said Iqbal Bakal Temui Dirut BP Jamsostek Minta Penjelasan Soal Dugaan Korupsi
FAJAR PEBRIANTO