Jika Impor Beras, DPR Minta Penerima Bantuan Pangan Nontunai Beli Beras Bulog

Senin, 29 Maret 2021 11:49 WIB

Aktifitas bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin, 8 Maret 2021. Alokasi impor ini terbagi 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai kebutuhan Bulog.Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Komisi IV DPR Sudin meminta pemerintah mengubah skema penyaluran bantuan pangan non-tunai atau BPNT untuk meningkatkan distribusi beras di Perusahaan Umum Bulog. Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah stok beras Bulog mengalami penurunan kualitas akibat ditimbun di gudang dalam waktu lama saat terjadi impor.

“Apabila ini nanti konon akan ada impor (beras) Juli entah (stok beras Bulog) mau diapakan? Kecuali pengambil kebijakan tertinggi di Indonesia mengubah, penerima kartu BPNT wajib membeli beras dari Bulog dengan harga yang sudah ditentukan,” ujar Sudin dalam rapat kerja Komisi IV DPR dengan pemerintah, Senin, 29 Maret 2021.

Bulog sebelumnya melaporkan terdapat sekitar 300 ribu ton beras cadangan pemerintah atau CBP yang diimpor pada 2018 di gudang. Dari angka itu, 106 ribu di antaranya mengalami penurunan mutu. Sudin mengatakan sebanyak 20 ribu ton beras bahkan telah dimusnahkan.

Sudin pun meminta Kementerian Pertanian segera memetakan jumlah produksi beras sepanjang tahun ini dan cadangan dari hasil panen tahun lalu serta menghitung angka kebutuhan konsumsi masyarakat hingga akhir tahun nanti. Upaya ini penting untuk mengetahui prediksi surplus atau defisit beras sehingga pemerintah dapat menekan rencana impor.

Wacana pemerintah mengimpor beras 1-1,5 juta ton mencuat sejak awal Maret. Bahkan, pemerintah telah meneken nota kesepahaman atau MoU dengan Thailand sebagai negara pengimpor beras.

Namun belakangan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi memastikan pemerintah tidak akan membuka keran impor sampai pertengahan tahun. MoU dengan Thailand pun dilaksanakan hanya untuk menjaga-jaga kondisi stok pangan dalam negeri di tengah pandemi Covid-19 yang penuh ketidakpastian.
<!--more-->
Sudin melanjutkan, Komisi IV telah mengingatkan berbagai pihak ihwal adanya MoU dengan negara importir beras pada rapat kerja pada awal Maret. Ia khawatir rencana impor akan tetap terjadi setelah pertengahan tahun nanti.

“Karena pernyataan Mendag (Menteri Perdagangan) seolah-olah itu pasti ada impor (beras), namun hanya tunggu waktunya saja,” tutur Sudin.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Budi Waseso Tampik Bulog Tak Mampu Serap Beras: Jangan Jumping Conclusion

Berita terkait

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

30 menit lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

55 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

2 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

2 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 jam lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

5 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

5 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

5 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

6 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya