Rupiah Ditutup Menguat di 14.417 per Dolar AS, Terimbas oleh Faktor Apa Saja?
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 26 Maret 2021 16:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Di akhir perdagangan sore hari ini, Jumat, 26 Maret 2021, nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis 9 poin di level 14.417 per dolar AS. Penguatan ini terjadi meskipun rupiah sempat melemah 35 poin hingga jatuh di 14.417 dari penutupan sebelumnya di level 14.438 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyebutkan penguatan kurs rupiah tak lepas dari faktor eksternal yang cukup kuat mempengaruhi. Salah satunya karena adanya kekhawatiran investor di AS bahwa akan ada aksi jual pasar obligasi seiring penurunan pasar keuangan baru-baru ini.
Selain itu klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah satu tahun di 684.000, atau turun dari 781.000 klaim yang diajukan selama minggu sebelumnya. "Ditambah lagi Presiden Joe Biden yang berjanji menggandakan rencana peluncuran vaksinasi AS setelah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 100 juta suntikan, 42 hari lebih cepat dari jadwal," kata Ibrahim seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 26 Maret 2021.
Selain sentimen dari negara Abang Sam, sejumlah negara di Eropa yang memasuki pembatasan Covid-19 untuk mengekang gelombang kasus ketiga turut jadi faktor yang mempengaruhi dolar AS. Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, tiba-tiba membatalkan rencananya untuk penutupan Paskah yang ketat pada hari Rabu meskipun mencatat peningkatan terbesar dalam kasus Covid-19 sejak Januari 2021.
<!--more-->
Dari dalam negeri, salah satu faktor yang mendorong penguatan rupiah berasal dari dorongan Bank Indonesia kepada perbankan agar menurunkan suku bunga kreditnya. Hingga kini baru bank BUMN yang menurunkan suku bunga, dan hal serupa tak dilakukan oleh bank swasta.
Meluasnya program vaksinasi juga jadi sentimen positif yang mengembalikan demand dari masyarakat. Setelah masyarakat semua sudah di vaksinasi, pasar berharap maka pemerintah akan membuka PPKM Mikro sehingga masyarakat bisa kembali bekerja dan perusahaan bisa kembali mendapat modal segar dari perbankan.
Dengan begitu, pada akhirnya masyarakat akan berdampingan dengan Covid-19. Startegi Ini sebenarnya yang sedang di tunggu pasar saat ini. "Pasar sudah merespons positif terhadap penanganan oleh pemerintah berupa vaksinasi secara menyeluruh terhadap masyarakat," ucap Ibrahim.
Lebih jauh, ia memperkirakan untuk perdagangan minggu depan, nilai tukar mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi. "Namun ditutup menguat tipis di rentang Rp 14.420 - Rp 14.450 per dolar AS."
Baca: Per Hari Ini, Bank Mandiri Efektif Turunkan Bunga Deposito jadi 2,85 Persen