Rupiah Ditutup Menguat di 14.417 per Dolar AS, Terimbas oleh Faktor Apa Saja?

Jumat, 26 Maret 2021 16:35 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Di akhir perdagangan sore hari ini, Jumat, 26 Maret 2021, nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis 9 poin di level 14.417 per dolar AS. Penguatan ini terjadi meskipun rupiah sempat melemah 35 poin hingga jatuh di 14.417 dari penutupan sebelumnya di level 14.438 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyebutkan penguatan kurs rupiah tak lepas dari faktor eksternal yang cukup kuat mempengaruhi. Salah satunya karena adanya kekhawatiran investor di AS bahwa akan ada aksi jual pasar obligasi seiring penurunan pasar keuangan baru-baru ini.

Selain itu klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah satu tahun di 684.000, atau turun dari 781.000 klaim yang diajukan selama minggu sebelumnya. "Ditambah lagi Presiden Joe Biden yang berjanji menggandakan rencana peluncuran vaksinasi AS setelah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 100 juta suntikan, 42 hari lebih cepat dari jadwal," kata Ibrahim seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 26 Maret 2021.

Selain sentimen dari negara Abang Sam, sejumlah negara di Eropa yang memasuki pembatasan Covid-19 untuk mengekang gelombang kasus ketiga turut jadi faktor yang mempengaruhi dolar AS. Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, tiba-tiba membatalkan rencananya untuk penutupan Paskah yang ketat pada hari Rabu meskipun mencatat peningkatan terbesar dalam kasus Covid-19 sejak Januari 2021.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Dari dalam negeri, salah satu faktor yang mendorong penguatan rupiah berasal dari dorongan Bank Indonesia kepada perbankan agar menurunkan suku bunga kreditnya. Hingga kini baru bank BUMN yang menurunkan suku bunga, dan hal serupa tak dilakukan oleh bank swasta.

Meluasnya program vaksinasi juga jadi sentimen positif yang mengembalikan demand dari masyarakat. Setelah masyarakat semua sudah di vaksinasi, pasar berharap maka pemerintah akan membuka PPKM Mikro sehingga masyarakat bisa kembali bekerja dan perusahaan bisa kembali mendapat modal segar dari perbankan.

Dengan begitu, pada akhirnya masyarakat akan berdampingan dengan Covid-19. Startegi Ini sebenarnya yang sedang di tunggu pasar saat ini. "Pasar sudah merespons positif terhadap penanganan oleh pemerintah berupa vaksinasi secara menyeluruh terhadap masyarakat," ucap Ibrahim.

Lebih jauh, ia memperkirakan untuk perdagangan minggu depan, nilai tukar mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi. "Namun ditutup menguat tipis di rentang Rp 14.420 - Rp 14.450 per dolar AS."

Baca: Per Hari Ini, Bank Mandiri Efektif Turunkan Bunga Deposito jadi 2,85 Persen

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

19 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

3 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya