Investor Singapura GIC Resmi Miliki 9,12 Persen Saham Bank Jago
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 26 Maret 2021 14:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Government of Singapore Investment Corporation Private Limited atau GIC, lembaga dana investasi milik pemerintah Singapura resmi masuk dan menjadi pemegang saham PT Bank Jago Tbk. Perubahan komposisi pemegang saham tersebut dilaporkan oleh manajemen Bank Jago kepada Bursa Efek Indonesia dalam keterbukaan informasi pada Kamis, 25 Maret 2021.
Adapun perubahan pemegang saham akibat aksi korporasi penerbitan saham baru atau rights issue tersebut terjadi pada sehari sebelumnya, Rabu, 24 Maret 2021. Dengan begitu, struktur pemegang saham Bank Jago terbaru yaitu PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia memiliki 29,81 persen saham, Wealth Track Technology Limited 11,69 persen, PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gojek) 21,4 persen, GIC Private Limited 9,12 persen, dan publik 27,99 persen.
Sebelum GIC masuk, pemegang saham ARTO terdiri dari PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 37,65 persen, Wealth Track Technology Limited 13,35 persen, PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gojek) 22,16 persen, dan publik sebesar 26,84 persen.
ARTO menggelar penawaran umum saham terbatas (PUT) II dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan harga pelaksanaan Rp 2.350 dan masa perdagangan HMETD berlangsung pada 10-17 Maret 20201. Melalui aksi ini, terdapat penambahan sebanyak 2,09 miliar saham.
<!--more-->
Direktur Utama Bank Jago Kharim Gupta Siregar sebelumnya menjelaskan sekitar 97 persen dari dana perolehan rights issue digunakan untuk ekspansi bisnis. Hal ini meliputi partnership lending, integrasi apps, pengembangan apps, kolaborasi dengan digital ecosystem, dan pendirian unit usaha syariah.
Sisanya, kata Kharim, sekitar 2 persen digunakan untuk pengembangan TI dan 1 persen lainnya untuk pengembangan sumber daya manusia. "Rencana kami setelah rights issue kedua ini adalah dalam waktu dekat akan meluncurkan Jago Apps yaitu aplikasi Bank Jago untuk individu," katanya beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Kharim menyebutkan hal tersebut sesuai dengan strategi jangka panjang perseroan terus melakukan kolaborasi dengan eksosistem digital. Perusahaan juga akan melakukan integrasi antara aplikasi Bank Jago dengan ekosistem digital.
Tak hanya itu, selain menyasar nasabah individu, ARTO juga segera meluncurkan aplikasi Bank Jago yang menyasar segmen bisnis. Meski tak menjelaskan rinci jumlah pasar yang dapat digarap dari integrasi tersebut, namun Kharim yakin jumlahnya sangat besar.
BISNIS
Baca: Morgan Stanley Beberkan 3 Skenario Pergerakan Harga Saham Bank Jago