Aktivitas pekerja di proyek pembangunan Jakarta International Stadium atau Stadion BMW di Jakarta, Senin, 27 Juli 2020. Tiga perusahaan tersebut adalah Wijaya Karya (Wika), Jaya Konstruksi dan PT Pembangunan Perumahan (PP). TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp40,12 triliun pada tahun ini, yang akan menjadi modal produksi hingga beberapa tahun mendatang.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito meyakini dengan menjalankan protokol pencegahan COVID-19 dan perilaku hidup sehat, target yang telah ditetapkan bisa tercapai dan melanjutkan torehan berbagai prestasi.
"Pada 2021 WIKA menargetkan untuk memperoleh kontrak baru sebesar Rp40,12 triliun dengan target perolehan kontrak di tangan (order book) sebesar Rp115,02 triliun," seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 26 Maret 2021.
WIKA juga berhasil mencatatkan kinerja positif pada 2020 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp322,34 miliar yang didukung oleh penjualan sebesar Rp16,54 triliun sesuai laporan keuangan hingga 31 Desember 2020.
Catatan tersebut mencerminkan keberhasilan WIKA dalam merealisasikan laba bersih 54,81 persen lebih tinggi dari review target perseroan akibat penyebaran pandemic COVID-19.
<!--more-->
Pada 2020, WIKA dan PT Wika Beton Tbk. [WTON] juga meraih penghargaan sebagai Top 50 perusahaan terbaik dalam ajang Forbes Indonesia Best of The Best Award 2020.
WIKA berada di peringkat ke-27 dan menjadi BUMN Karya dengan rangking tertinggi yang masuk dalam 50 besar ajang bergengsi tersebut. Sementara WTON masuk dalam peringkat 37 besar.
Selain penghargaan itu, Wijaya Karya juga mendapatkan apresiasi Trifecta Award, atas masuk sebagai Top 50 dalam ajang Best of the best Award dalam kurun waktu, 3 tahun terakhir sejak 2018.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
5 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.