TEMPO.CO, Cirebon - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat produksi beras di daerah itu mengalami surplus rata-rata 100 ribu ton per tahun.
"Kalau untuk produksi beras kita setiap tahunnya dipastikan surplus," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Wasman di Cirebon, Minggu, 21 Maret 2021.
Wasman mengatakan pada 2020, produksi beras di Kabupaten Cirebon, tercatat 372 ribu ton dari luas lahan pertanian 90.778 hektare.
Menurut dia, dengan produksi beras 372 ribu ton dan asumsi konsumsi beras per kapita Kabupaten Cirebon dengan penduduk 2,2 juta jiwa rerata 115 kilogram per tahun, maka Cirebon mengalami surplus sampai 102 ribu ton.
Surplus beras di Kabupaten Cirebon, kata Wasman, tidak hanya terjadi pada tahun 2020. Hampir setiap tahun surplus sebesar 100 ribu ton.
"Rerata produksi kita surplus di angka 90 ribu sampai 100 ribu ton," katanya. <!--more--> Dia menambahkan produksi beras pada 2021 diprediksi kembali surplus, mengingat cuaca pada tahun ini cukup baik, meskipun ada beberapa daerah yang harus tanam ulang karena terendam banjir.
"Tapi secara keseluruhan, produksi beras di Kabupaten Cirebon diperkuat akan kembali surplus," kata Wasman.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rencana impor 1 juta ton beras. Ia mengatakan langkah itu diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di Tanah Air. Impor tersebut adalah bagian dari rencana penyediaan beras sebesar 1-1,5 juta ton oleh pemerintah.
Namun, Perum Badan Urusan Logistik alias Bulog menyatakan belum tentu merealisasikan penugasan impor tersebut. Bulog menyatakan akan memprioritaskan serapan produksi dalam negeri untuk menjaga stok cadangan beras pemerintah (CBP) di angka 1 sampai 1,5 juta ton.