Erick Thohir Sebut Rencana Holding Ultra Mikro Telah Didukung BI hingga OJK
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 18 Maret 2021 13:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir memastikan rencana holding ultramikro telah memperoleh dukungan dari sejumlah lembaga keuangan. Holding ini akan mengintegrasikan tiga perusahaan pelat merah, yakni PT Pegadaian (Persero), PT Bank BRI (Persero) Tbk, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
“Dari audiensi dan rapat dengan berbagai pihak, kami sudah dapat dukungan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BI (Bank Indonesia), LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), dan KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) dan terakhir Komite Privatisasi yang langsung dipimpin Menko Perekonomian,” ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Kamis, 18 Maret 2021.
Rencana holding ultra mikro diklaim bakal menjadi solusi bagi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM dari sisi pembiayaan, akses pasar, dan infrastruktur. Erick mengatakan Kementerian memiliki keberpihakan bagi pelaku usaha kecil untuk naik kelas ke level menengah.
Selama ini, Kementerian BUMN disebut-sebut telah memiliki program untuk mendukung UMKM. Misalnya, program PADi UMKM. Program itu membuka akses ultramikro UMKM untuk menjadi penyuplai bagi perusahaan pelat merah yang membutuhkan barang-barang kebutuhannya sehingga bisa mengoptimalkan tingkat komponen dalam negeri atau TKDN.
Selain itu, dukungan terhadap UMKM juga diwujudkan dengan adanya revitalisasi Sarinah. Sarinah, kata Erick, akan menjadi tulang punggung bagi UMKM yang mendorong pertumbuhan merek-merek lokal. Pembenahan Sarinah ditargetkan selesai pada November 2021.
<!--more-->
Erick melanjutkan, UMKM kini menghadapi tekanan yang besar karena perubahan pasar ke arah digital. UMKM dihadapkan dengan persaingan pasar asing. “Kalau kita lihat keseimbangan pasar sendiri dengan adanya harga-harga yang didumping dari luar negeri, ini menjadi concern tersendiri bagaimana UMKM ultra mikro dapat bersaing secara terbuka,” kata Erick.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, integrasi tiga perusahaan berlangsung dengan tetap menjaga bisnis model masing-masing entitas. BRI nantinya tetap berfokus pada kredit usaha, Pegadaian berfokus pada produk gadai, dan PNM berfokus pada pembiayaan Mekaar.
“Integrasi tiga entitas ini bisa beri memberikan usaha yang semakin lengkap dan luas,” kata dia. Setelah holding ultramikro terbentuk, Kementerian BUMN menargetkan dalam empat tahun perusahaan pelat merah bisa menjangkau 30 juta nasabah baru.
Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya telah menyampaikan pemerintah menyetujui rencana rights issue BRI. Dengan begitu, negara akan mengambil bagian seluruhnya dengan cara mengalihkan seluruh saham seri B Negara pada PT PNM dan PT Pegadaian kepada perseroan.
"Ini adalah bentuk partisipasi pemerintah dalam transaksi rights issue BRI dilakukan secara non-cash melalui pengalihan seluruh saham seri B Negara dalam PT Pegadaian dan PT PNM," katanya, Februari lalu.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS
Baca: Holding Ultramikro, Kemen BUMN Pastikan Tak PHK Pegawai BRI, Pegadaian dan PNM