BI Dapat Penghargaan Sebagai Pengelola Cadangan Devisa Terbaik
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 16 Maret 2021 10:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Bank Indonesia atau BI meraih penghargaan Reserve Manager of The Year dari Central Banking Publications (CBP).
Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan bank sentral mengelola cadangan devisa sehingga dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah pandemi Covid-19.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan, pencapaian itu mencerminkan reformasi yang menempatkan kerangka pengelolaan cadangan devisa baru sebagai bagian integral dari bauran kebijakan BI.
Capaian bank sentral dalam penghargaan ini, menurut dia, tak lepas dari perubahan pendekatan yang menjadi lebih mutakhir (sophisticated). "Melalui pengelolaan portofolio cadangan devisa dual tranche dengan berbagai aset dan mata uang," ujar Perry, dalam keterangan tertulis, Selasa, 16 Maret 2021.
Perry menjelaskan, kebijakan stabilisasi nilai tukar dalam bauran kebijakan ini memainkan peran kunci dalam membalikkan depresiasi mata uang dengan cepat. Hal itu dilakukan sembari mempertahankan tingkat cadangan devisa selama menghadapi guncangan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pandemi Covid-19 pada paruh pertama tahun 2020.
Reserve Manager of The Year merupakan salah satu kategori dari Central Banking Award yang bertujuan untuk memberikan penghargaan atas pencapaian kinerja yang luar biasa baik bagi kategori individu maupun lembaga dalam komunitas bank sentral.
<!--more-->
Award tersebut diberikan oleh oleh CBP, lembaga publikasi yang memfokuskan pada pembahasan kebijakan publik dan pasar keuangan, dengan penekanan pada bank sentral, lembaga keuangan internasional, serta infrastruktur dan regulasi pasar keuangan.
CBP telah berdiri sejak 1990 dan melayani komunitas lebih dari 140 bank sentral. Jika tahun ini penghargaan diraih oleh BI, pada tahun lalu Swiss National Bank yang mendapatkannya.
Sebelumnya, BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2021 sebesar 138,8 miliar dolar AS atau meningkat dari posisi pada akhir Januari 2021 sebesar 138 miliar dolar AS.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,5 bulan impor atau 10 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.
Posisi cadangan devisa tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Baca: Kata Ekonom Soal Cadangan Devisa Juli Capai Level Tertinggi Sepanjang Sejarah