BCA Pangkas Bunga Deposito jadi 2,85 Persen, Bagaimana dengan 3 Bank BUMN Ini?

Senin, 15 Maret 2021 12:26 WIB

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Tbk Jahja Setiaatmadja (kedua kanan) didampingi Kepala Kantor Wilayah X Iwan Senjaya (ketiga kanan) menyapa nasabah pada peringatan Hari Pelanggan Nasional di kantor cabang utama BCA di Jakarta, Selasa, 4 September 2018. Hari Pelanggan Nasional diperingati setiap 4 September. ANTARA/Audy Alwi

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. per hari ini memangkas suku bunga deposito rupiahnya menjadi 2,85 persen per tahun. Bunga ini berlaku untuk seluruh tier simpanan dan tenor.

Penurunan tersebut adalah kali kedua yang dilakukan emiten berkode saham BBCA pada bulan Maret. Sebelumnya, pada 1 Maret lalu, BCA memangkas suku bunga deposito sebesar 10 basis poin dari bunga deposito rupiah sebelumnya yang sebesar 3 persen menjadi 2,9 persen.

Untuk suku bunga deposito valas tidak berubah sejak 1 Maret 2021. Suku bunga deposito valas berbentuk dolar AS di BCA dipatok di kisaran 0,13 persen - 0,33 persen per tahun.

Adapun suku bunga deposito BCA ini tercatat telah turun bertahap sejak Januari 2019 yang berada di angka 5,75 persen. Level suku bunga saat ini tercatat lebih rendah dari rekor suku bunga deposito BCA terendah 4 persen pada Desember 2017.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sebelumnya mengatakan posisi suku bunga deposito yang rendah sudah sangat cocok untuk kondisi likuiditas dan kepercayaan nasabah saat ini. Dengan bunga deposito rendah, menurut dia, semakin banyak debitur pembiayaan yang membutuhkan suku bunga lebih rendah yang bakal terbantu.

Advertising
Advertising

Lalu bagaimana bunga deposito di tiga bank BUMN saat ini?

Untuk BNI, suku bunga deposito rupiah belum berubah sejak 4 Januari 2021 di angka 3,25 persen untuk nilai simpanan di bawah Rp 100 juta hingga di bawah Rp50 miliar di semua jangka waktu.

<!--more-->

Sementara itu, simpanan deposito dengan nominal di atas Rp 50 miliar diberikan suku bunga sebesar 3 persen per tahun untuk semua tenor.

BRI menawarkan suku bunga deposito sebesar 3,25 persen untuk semua simpanan rupiah di semua tenor.

Adapun Bank Mandiri mematok suku bunga deposito rupiah dengan bunga dibayar bulanan dan jatuh tempo ditetapkan sebesar 3 persen untuk semua tenor dan nilai simpanan.

Sedangkan bunga deposito USD dipatok sebesar 0,2 persen untuk jangka waktu 1 dan 3 bulan di semua nilai simpanan. Sementara itu, untuk jangka waktu 6, 12, dan 24 bulan di semua nilai simpanan ditetapkan sebesar 0,3 persen.

Prediksi masih akan berlanjutnya tren penurunan suku bunga simpanan sebelumnya disampaikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS. Hal ini terlihat dari indikator likuiditas yang dirilis LPS pada 11 Februari 2021.

Kondisi likuiditas bank yang masih cukup longgar diperkirakan mendorong bank terus menekan cost of fund dengan menurunkan suku bunga terutama untuk di produk time deposit (bunga deposito). Laju penurunan dominan dikontribusi bank besar, sementara respons pada kelompok bank kecil masih akan bertahap dan selektif.

BISNIS

Baca: Kembali Turunkan Bunga Deposito, Ini Penjelasan Bos BCA

Berita terkait

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

13 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

21 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

4 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

5 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

5 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

7 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

7 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

7 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya