Menteri Airlangga: IHSG dan Rupiah Recover, Tren Ekonomi Sudah V Shape

Selasa, 9 Maret 2021 10:13 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen (kiri), dan Dirut Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dalam pembukaan perdagangan IHSG tahun 2021 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Pada pembukaan ini, 210 saham melaju di zona hijau dan 103 saham di zona merah. Sedangkan 178 saham lainnya stagnan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tanda-tanda pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 mulai terlihat sejak Januari 2021. Kondisi tersebut mengacu pada pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah yang beranjak menguat.

IHSG dan kurs rupiah dilihat dari pada Januari tahun lalu dan tahun ini sudah recover. Trennya (ekonomi) kita lihat dari chart-nya sudah V shape,” ujar Airlangga dalam acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana 2021 di Gedung Graha BPNB, Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.

V shape menunjukkan kurva pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Setelah mengalami pelemahan yang tajam, ekonomi akan bergerak pada posisi semula atau sebelum krisis terjadi.

Airlangga mengimbuhkan, dibandingkan sejumlah negara di Asia, Indonesia termasuk negara dengan dampak ekonomi dan kesehatan yang lebih kecil bila mengacu pada kontraksi ekonomi dan tingkat kematiannya. Airlangga mengklaim Indonesia hanya di bawah Cina, Taiwan, India, dan Singapura.

Kondisi itu dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi yang mulai menguat pada kuartal II dan kuartal IV 2020. Bila pada kuartal II Indonesia mengalami kontraksi ekonomi cukup dalam hingga -5,32 persen, pada kuartal II perekonomian sudah beranjak ke arah lebih baik dengan pertumbuhan berturut-turut -3,49 persen pada kuartal II dan -2,19 persen pada kuartal IV.

Advertising
Advertising

Adapun menurut Airlangga, kurva pemulihan ekonomi di krisis pandemi Covid-19 yang menunjukkan kurva V shape berbeda dengan krisis moneter 1998. Krisis yang terjadi di 1998 menunjukkan kurva U dengan pemulihan yang lebih lama.

Bahkan, di beberapa negara, pola perekonomian akibat krisis moneter membentuk kurva L. “Alias tidak balik-balik,” kata Airlangga.

Airlangga berharap pemulihan ekonomi 2021 akibat pandemi bisa bergerak cepat sejalan dengan vaksinasi yang mulai berjalan. Vaksinasi diharapkan bisa membentuk kekebalan kelompok dengan sasaran 182 juta penduduk sampai akhir tahun.

Baca: Kritik Rencana Impor Beras, Ganjar Pranowo: Petani Butuh Perhatian

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

10 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

2 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

3 hari lalu

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

Airlangga menuturkan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya