Menlu Cina: Kami Membantu Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin ASEAN
Reporter
Antara
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 8 Maret 2021 08:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyatakan keseriusannya membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin COVID-19 di kawasan Asia Tenggara.
"Cina sudah mengirimkan vaksin COVID-19 kepada negara-negara ASEAN dan membantu Indonesia menjadi pusat vaksin yang bisa memenuhi kebutuhan negara-negara ASEAN," katanya dalam jumpa pers yang digelar di sela-sela Sidang Parlemen Cina di Beijing, Minggu 7 Maret 2021.
Cina dan ASEAN telah membangun hubungan strategis dan menjadi mitra dialog selama 30 tahun.
Wang mengutip pernyataan Konfusius, bahwa di usia 30 tahun seseorang sudah bisa hidup mandiri. "Setelah 30 tahun, Cina-ASEAN telah membangun konsep bersama tentang solidaritas, saling membantu, dan perlakuan setara untuk mencapai tujuan dan visi bersama menghadapi masa depan yang lebih cerah," kata Wang yang juga anggota Dewan Negara.
Ia menyebutkan pada tahun lalu, Presiden Xi Jinping untuk pertama kalinya menghadiri Cina-ASEAN Expo dilanjutkan oleh Perdana Menteri Li Keqiang menghadiri pertemuan para pemimpin Cina-ASEAN.
Wang menuturkan kehadiran Jinping ini menunjukkan bahwa Cina sangat mementingkan kerja sama Cina-ASEAN dan mendukung posisi sentral ASEAN. "Oleh sebab itu, kami bersedia bekerja sama membangun masa depan yang lebih baik hingga 30 tahun mendatang," ujarnya.
<!--more-->
Untuk pertama kalinya ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar Cina pada tahun lalu sekaligus mengungguli posisi Uni Eropa dan Amerika Serikat.
"Kami akan mempererat kerja sama dengan ASEAN yang saling menguntungkan lagi. Pola pembangunan baru akan disesuaikan dengan Kerangka Kerja Pemulihan Ekonomi Komperehensif ASEAN agar implementasi RCEP (Kemitraan Ekonomi Komperehensif Regional) lebih efektif lagi," kata Wang.
Dalam jumpa ratusan awak media domestik dan asing dengan menggunakan video streaming di Media Center Cina itu, Wang juga menyinggung isu Laut Cina Selatan.
"Kami akan memperkuat kerja sama dengan ASEAN untuk mengatasi hambatan-hambatan dan mempercepat konsultasi Kode Etik Laut Cina Selatan, secara aktif melaksanakan kerja sama maritim demi terpeliharanya perdamaian dan stabilitas kawasan dalam jangka panjang," ujarnya
BACA: Mendag Cerita 10 Megatrend 2045: Perang Sumber Daya hingga Dominasi Beijing