Mendag Cerita 10 Megatrend 2045: Perang Sumber Daya hingga Dominasi Beijing

Sabtu, 6 Maret 2021 14:12 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi merombak (reshuffle) jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju pada hari ini, Selasa, 22 Desember 2020. Ada beberapa wajah baru dalam Kabinet Indonesia Maju, salah satunya yakni Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan. Foto/antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi bercerita soal 10 global megatrend yang diprediksi akan terjadi pada 2045. Cerita ini disampaikan kepada para juniornya dalam rapat nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

"Saya ingin memberikan satu navigasi dari apa yang akan terjadi di tahun 2045," kata Lutfi yang juga bekas Ketua HIPMI ini di Jakarta, Jumat, 5 Maret 2021.

Pertama soal perburuan luar biasa. Menurut dia, besarnya penduduk Asia dan Afrika, akan menyebabkan persaingan dan perang sumber daya alam semakin tajam.

Hari ini, kata dia, harga tembaga di tingkat global sudah naik 2 kali lipat dibandingkan Maret 2020. Ke depan, nikel dan koblat untuk kebutuhan lithium baterai pun akan naik juga. "Naiknya bukan perkalian, tapi kuadrat, eksponentially nanti naiknya," kata Lutfi.

Kedua soal geopolitik. Lutfi mengatakan Beijing, Cina, akan mewarnai geopolitik di dunia, menyaingi dominasi Amerika Serikat. "Jadi ini era dari pada hegemoni, interaksi kekuatan di puncak dunia," kata bekas Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini.

Advertising
Advertising

Sepanjang sejarah dunia, tak jarang hegemoni dua kekuatan ini berakhir perang. Di tengah ancaman tersebut, kata dia, Indonesia selalu mengedepankan dialog sebagai jalan keluar dari perselisihan. "Jangan sampai terjadi perang di sini (kawasan Asia Pasifik)." kata dia.

Ketiga soal urbanisasi. Pada 2045, kata dia, 66 persen masyarakat dunia diprediksi akan tinggal di kota. Lalu 95 urbanisasi akan terjadi di negara berkembang.

<!--more-->

Dengan tren ini, Jakarta dan Bandung diprediksi akan jadi satu kesatuan kota yang dihuni oleh 75 juta penduduk. Menurut dia, ini juga yang menjadi alasan pemerintah memiliki pemikiran untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

"Karena untuk hidup di kota dengan penduduk 75 juta itu sesuatu yang sulit," kata dia. Sebab, berbagai masalah harus diselesaikan seperti polusi, sampah, hingga kebutuhan listrik.

Keempat, penduduk dunia yang sekarang berjumlah 7,7 miliar akan meningkat jadi 9,4 miliar. Kelima, perdagangan dunia masih akan tumbuh 3,4 persen.

Keenam, dominasi dolar Amerika Serikat, yuan Cina, dan euro Uni Eropa akan berpindah ke mata uang regional. Termasuk di dalamnya, mata uang kripto seperti bitcoin. "Nanti akan banyak sekali mata uangnya," kata Lutfi.

Ketujuh, 8,1 miliar penduduk dunia merupakan kelas menengah. Kedelapan, suhu permukaan laut akan naik 3 sampai 3,5 persen akibat perubahan iklim.

Kesembilan, biotechnology dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) akan mendominasi kehidupan manusia. Terakhir, 54 persen pertumbuhan dunia akan ada di Asia. "Jadi ini waktu yang tepat bagi kita jadi negara maju," kata Mendag.

Baca: Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri, Mendag Mengaku Salah

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

21 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

23 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya