Jokowi Persilakan Teknologi Didatangkan dari Perusahaan Luar Negeri, Tapi...
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 5 Maret 2021 14:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui teknologi dalam negeri masih belum kuat. Karena itu, ia mempersilakan teknologi dari perusahaan luar negeri masuk ke Indonesia.
"Silakan teknologinya diambil dari perusahaan luar, juga enggak apa apa kok. Tapi produksinya di dalam negeri, produksinya di Indonesia," ujar Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional Hipmi, Jumat, 5 Maret 2021.
Di samping itu, ia juga mewajibkan adanya transfer teknologi untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) Tanah Air agar bisa naik kelas, serta bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat.
Karena itu, ia juga mengatakan Indonesia selalu mengundang investasi dan teknologi maju masuk ke Indonesia dan membangun pabrik di Indonesia. "Silakan pasarnya untuk ekspor. Silakan pasarnya dalam negeri juga silakan. Sehingga kita ini maju bersama-sama. Jangan mereka dapat untung kita jadi penonton."
Ia mengatakan perusahaan luar negeri yang masuk ke Indonesia pun akan dimitrakan dengan perusahaan swasta, pengusaha daerah, maupun BUMN. Sehingga, Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi produk luar negeri.
"Saya juga tidak mau ada praktik- perdagangan yang tidak fair apalagi membahayakan UMKM. Itu tidak boleh ada," ujar Jokowi.
<!--more-->
Dengan demikian, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak proteksionis. Namun, Ia ingin pengusaha Indonesia mampu bersaing di tingkat global dalam konteks yang baru dan kompetisi dunia yang semakin ketat.
"Ada hyper kompetisi dan saat ini dunia dilanda disrupsi, bahkan dobel disrupsi yaitu revolusi industri jilid keempat dan pandemi yang mengubah banyak hal," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyerukan slogan benci produk asing dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, kemarin. Ia mengatakan Kementerian Perdagangan mesti memiliki kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar produk nasional. Salah satunya dengan mendukung program Bangga Buatan Indonesia.
Sehingga, kata Jokowi, nantinya masyarakat bisa lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk impor. Apalagi, Indonesia memiliki penduduk lebih dari 270 juta jiwa dan harusnya menjadi konsumen yang paling loyal terhadap produk dalam negeri.
"Jumlah 270 juta adalah pasar yang besar. Ajakan untuk cinta produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk dalam negeri, gaungkan. Gaungkan juga benci produk dari luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi juga benci. Jadi cinta barang kita, tapi benci produk luar negeri," ujar Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Kamis, 4 Maret 2021.
Dengan menggaungkan slogan cinta produk lokal dan benci produk luar negeri, Jokowi berharap masyarakat Indonesia bisa menjadi konsumen paling loyal bagi produk dalam negeri.
BACA: Gaungkan Benci Produk Asing, Jokowi: RI Tetap Anut Keterbukaan Ekonomi
CAESAR AKBAR