Jokowi Sentil Proyek Kementerian dan BUMN yang Pakai Pipa Impor
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 5 Maret 2021 14:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta Kementerian dan Lembaga, serta Badan Usaha Milik Negara untuk memperbesar Tingkat Kandungan Dalam Negeri. Dengan demikian, ia tak ingin proyek pemerintah dan perusahaan pelat merah masih banyak menggunakan barang impor.
Menurut Jokowi, kalau pemerintah dan BUMN menggunakan produk dalam negeri dalam proyek-proyeknya, maka permintaan produk lokal pun akan meningkat.
"Pipa, kita sudah bisa produksi banyak, masih impor, untuk apa. Ada dipakai untuk proyek pemerintah dan proyek BUMN. Kalau saya ngomong itu enggak boleh, enggak boleh," ujar dia dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional Hipmi, Jumat, 5 Maret 2021.
Jokowi berujar penggunaan produk dalam negeri itu harus dimulai, paling tidak oleh pemerintah dan BUMN. "Itu harus dimulai dan harus benar-benar berani dimulai. Paling tidak dari pemerintah dan BUMN itu gede sekali angkanya."
Karena itu, Jokowi pun menyerukan kembali ajakan kepada masyarakat untuk cinta dan bangga kepada produk Indonesia, dan tidak suka kepada produk luar negeri. Sehingga, ia berujar potensi konsumen sebesar 270 juta di dalam negeri bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak ekonomi nasional.
<!--more-->
Sebelumnya, Jokowi sempat menyerukan slogan benci produk asing dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, kemarin. Ia mengatakan Kementerian Perdagangan mesti memiliki kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar produk nasional. Salah satunya dengan mendukung program Bangga Buatan Indonesia.
Sehingga, kata Jokowi, nantinya masyarakat bisa lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk impor. Apalagi, Indonesia memiliki penduduk lebih dari 270 juta jiwa dan harusnya menjadi konsumen yang paling loyal terhadap produk dalam negeri.
"Jumlah 270 juta adalah pasar yang besar. Ajakan untuk cinta produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk dalam negeri, gaungkan. Gaungkan juga benci produk dari luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi juga benci. Jadi cinta barang kita, tapi benci produk luar negeri," ujar Jokowi dalam Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Kamis, 4 Maret 2021.
Dengan menggaungkan slogan cinta produk lokal dan benci produk luar negeri, Jokowi berharap masyarakat Indonesia bisa menjadi konsumen paling loyal bagi produk dalam negeri.
BACA: Gaungkan Benci Produk Asing, Jokowi: RI Tetap Anut Keterbukaan Ekonom
CAESAR AKBAR