Harga Emas Antam Kembali Jeblok, Kini jadi Rp 923 Ribu per Gram
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 4 Maret 2021 12:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas keluaran PT Aneka Tambang Tbk. pada hari ini, Kamis, 4 Maret 2021 jeblok menjadi Rp 923.000 per gram. Artinya harga komoditas itu turun Rp 5.000 dibanding kemarin.
Dengan demikian, harga emas Antam kembali sama pada harga Selasa lalu, 2 Maret 2021. Adapun emas satuan terkecil dengan ukuran 0,5 gram kini dibanderol Rp 511.500, turun Rp 2.500 dari harga sebelumnya.
Berikutnya, harga emas ukuran 5 gram dibanderol sebesar Rp 4.390.000. Selanjutnya emas batangan dengan satuan 10 gram dijual dengan harga Rp 8.725.000 yang, namun saat ini stoknya belum tersedia.
Sementara harga emas untuk satuan 50 gram dibanderol Rp 43.295.000 sedangkan untuk cetakan berukuran 100 gram dapat ditebus dengan harga Rp 86.512.000. Untuk ukuran 1.000 gram emas dihargai Rp 863.600.000.
Penurunan harga juga terjadi pada harga jual kembali (buyback) emas Antam yang kini berada di level Rp 788.000 per gram. Artinya harga tersebut anjlok Rp 10.000 dari posisi sebelumnya. Harga jual kembali ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp 10 juta.
<!--more-->
Turunnya harga emas Antam tak lepas dari pergerakan harga emas dunia yang belakangan makin loyo. Saat ini harga emas dunia makin mendekati level bawah US$ 1.700 per troy ounce atau sekitar Rp 24,3 juta (asumsi kurs Rp 14.297 per dolar AS) seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Data Bloomberg menunjukkan, harga emas spot jeblok hingga 0,04 persen ke level US$ 1.710,58 per troy ounce. Emas Comex juga melemah 0,45 persen ke posisi US$ 1.708 per troy ounce.
Sementara itu indeks dolar menguat tajam 0,21 persen ke level 90.980. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga menguat 8 basis poin ke posisi 1,47 persen.
Kepala Strategi TheTechnicalTraders.com Chris Vermeuleun mengatakan baik harga emas maupun saham tengah menunjukkan tren koreksi dalam waktu dekat sebagai dampak dari kenaikan imbal obligasi AS. "Saya pikir pasar saham sedang mempersiapkan potensi penurunan yang cukup besar," kata Vermeuleun seperti dikutip dari Kitco News.
BISNIS
Baca: Harga Emas Diprediksi Masih Loyo Pekan Depan, Kapan Waktu Tepat Membeli?