Ma'ruf Amin Sayangkan Kebutuhan Makanan Halal Domestik Masih Harus Diimpor
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 3 Maret 2021 15:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Kelas menengah Muslim dengan kesadaran halal yang semakin tinggi, menurut dia, merupakan peluang untuk menumbuhkan industri halal, misalnya makanan halal, fesyen halal, fasilitas kesehatan halal, pariwisata halal, dan lainnya.
Pasalnya, Ma'ruf mengatakan sampai saat ini, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia justru hanya menjadi konsumen produk halal dunia. "Jangankan untuk menjadi pemain global, memenuhi kebutuhan makanan halal domestik kita harus mengimpor," ujar Ma'ruf dalam webinar, Rabu, 3 Maret 2021.
Pada tahun 2018, kata dia, Indonesia membelanjakan US$ 173 miliar untuk makanan dan minuman halal, atau mencapai 12,6 persen dari pangsa produk makanan halal dunia, dan merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya.
Di sisi lain, ia melihat pasar halal global memiliki potensi yang sangat besar. Pada tahun 2018, konsumsi produk pasar halal dunia mencapai US$ 2,2 triliun dan akan terus berkembang mencapai US$ 3,2 triliun pada tahun 2024.
<!--more-->
"Dengan perkiraan penduduk muslim yang akan mencapai 2,2 milliar jiwa pada tahun 2030, maka angka perekonomian pasar industri halal global ini akan terus meningkat dengan pesat," tutur Ma'ruf.
Dengan fakta tersebut, Ma'ruf berujar sudah saatnya Indonesia membangun dan memperkuat industri produk halal. Dengan target jangka pendek, untuk memenuhi kebutuhan produk halal domestik, dan dalam jangka panjang menjadi pemain global dengan meningkatkan ekspor kita.
Karena itu, saat ini, pengembangan industri produk halal menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
"Pengembangan industri produk halal ini bukan semata-mata untuk produk halal itu sendiri, tetapi bertujuan untuk untuk menggerakkan industri domestik yang dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian nasional," ujar Ma'ruf Amin. Selain itu pengembangan industri produk halal juga bertujuan untuk melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah dalam rantai pasok industri halal global.
Baca: Sebelum Perpres Miras Dibatalkan, Ma'ruf Sampaikan Ini Empat Mata ke Jokowi