ShopeePay Disebut Sisihkan GoPay dll pada Semester I 2021, Apa Penyebabnya?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 2 Maret 2021 22:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - ShopeePay mengungguli platform dompet digital lain seperti GoPay, OVO, dan DANA dengan penggunaan paling banyak di masyarakat pada kuartal I 2021 berdasarkan hasil riset dari Neurosensum.
“Terbukti dari hasil survei ke partisipan riset Neurosensum, tercatat bahwa ShopeePay mendapatkan penetrasi pasar tertinggi [68 persen], diikuti oleh OVO [62 persen], DANA [54 persen], GoPay [53 persen], dan LinkAja [23 persen],” ujar Managing Director Neurosensum Indonesia Mahesh Agarwal lewat diskusi virtual, Selasa, 2 Maret 2021.
Mahesh mengatakan pengguna dompet digital sudah mengungguli perbankan, sehingga e-wallet bukanlah sesuatu yang asing lagi.
Riset digital tersebut berfokus pada penggunaan e-wallet sebagai medium transaksi digital 1.000 responden pengguna aktif e-commerce berusia produktif 19—45 tahun secara serentak di 8 kota besar di Indonesia, yaitu kawasan Jabodetabek, kota-kota besar di pulau Jawa, serta kota besar lainnya di Indonesia.
Dia melanjutkan kesuksesan ShopeePay dalam menduduki posisi puncak dompet digital dengan penggunaan paling banyak di kalangan para peserta yang disurvei pun merupakan hasil dari upaya menyeluruh dan berkesinambungan dari tim ShopeePay dalam menggenjot promosi yang menggiurkan konsumen.
Menurutnya, kenaikan pengguna ShopeePay ditopang oleh promosi terbanyak yang ditawarkan yakni sebesar (42 persen), OVO (25 persen), GoPay (16 persen), DANA (13 persen), dan LinkAja (4 persen).
<!--more-->
Selain itu, 34 persen responden menganggap ShopeePay adalah pemain dompet digital dengan pertumbuhan terpesat selama 3 bulan terakhir, diikuti oleh OVO (25 persen), DANA (20 persen), GoPay (17 persen), dan LinkAja (4 persen).
“Sejak pandemi, adopsi gaya hidup mobile cashless, terutama e-wallet seperti ShopeePay, semakin nyata dalam menggantikan peran utama uang tunai dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis. Kami mendorong edukasi berkesinambungan dan terpadu agar tercapainya financial literacy and inclusivity guna membuka cakrawala masyarakat akan ragam manfaat bernilai dari e-wallet dalam memudahkan kegiatan sehari-hari,” ujarnya.
Laporan tersebut juga mencatatkan, pangsa pasar ShopeePay menjadi yang tertinggi dengan nilai transaksi luring dan daring sebesar 33 persen, mengalahkan OVO 24 persen, GoPay 19 persen, DANA 18 persen, dan LinkAja 6 persen.
Berdasarkan hasil riset, ShopeePay terbanyak dijadikan sebagai dompet digital untuk pembayaran belanja peralatan rumah tangga, yaitu setinggi 47 persen, kemudian diikuti oleh OVO 17 persen, DANA 13 persen, GoPay 7 persen, dan LinkAja 3 persen.
Berbeda dengan riset Neurosensum yang menempatkan ShopeePay di posisi teratas, OVO mengklaim 31 persen masyarakat Indonesia memilih layanan mereka untuk bertransaksi sepanjang 2020. OVO pun menyebut angka ini menempatkan mereka menjadi platform dengan pangsa pasar terbesar di tanah air. "Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia," kata Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 24 Februari 2021
BISNIS
Baca juga: OVO Umumkan Kuasai 31 Persen Pasar Pembayaran Digital, Terbesar di RI