BEI Beberkan Sebab Hapus Kode Broker, Salah Satunya: Kurangi Perilaku Herding

Kamis, 25 Februari 2021 13:20 WIB

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia Laksono Widodo menjelaskan panjang lebar soal alasan pihaknya menghapus kode broker dalam running trade di sistem perdagangan pada akhir Juni mendatang.

Meski belakangan muncul penolakan dari sejumlah investor pasar modal, Laksono menyatakan sebetulnya tak sedikit pelaku industri pasar modal yang justru menyambut kebijakan tersebut. Apalagi, kebijakan tersebut diambil setelah menampung aspirasi dari pelaku industri.

"Ada yang kontra tapi mayoritas menyambut baik karena ini memperbaiki market conduct untuk ke depannya," ujar Laksono kepada awak media, Kamis, 25 Februari 2021.

Laksono mengklaim penutupan kode broker dan kode domisili dapat meningkatkan market governance dengan mengurangi perilaku herding di pasar modal.

Di samping itu, kebijakan tersebut pun diklaim dapat mengurangi kebutuhan bandwidth data yang menyebabkan latency atau keterlambatan dalam aktivitas trading dikarenakan meningkatnya frekuensi transaksi akhir-akhir ini.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Ia mengatakan data-data transaksi lengkap tetap dapat di akses di akhir hari. "Ini tidak membuat bursa semakin tertutup karena memang begitu praktiknya di bursa lain di dunia," ujar Laksono.

Sebelumnya diberitakan sejumlah warganet menandatangani petisi untuk menolak kebijakan Bursa Efek Indonesia terkait penutupan kode broker dan tipe investor.Petisi itu ditujukan kepada Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.

Petisi pada laman change.org itu dimulai oleh akun Bunga Trader pada Rabu, 24 Februari 2021. Hingga Kamis siang, 25 Februari 2021 pukul 13.17 WIB, petisi telah diteken oleh sedikitnya 2.894 warganet.

Dalam keterangannya, Bunga mengatakan kebijakan BEI terkait Penutupan Kode Broker dan Tipe Investor dalam running trade di sistem perdagangan saham mulai tanggal 26 Juli 2021 tidak berpihak dan sangat merugikan investor atau trader ritel.

"Karena broker summary (broksum) merupakan salah satu alat yang biasanya di gunakan sebelum membeli saham oleh trader, baik trader harian, trader BPJS (beli pagi jual sore) atau BSJP (beli sore jual pagi), swinger maupun trend follower," ujar Bunga dalam keterangan petisinya.

Baca: Tolak Penghapusan Kode Broker oleh BEI, 2.690 Warganet Teken Petisi

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

9 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

2 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

5 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

5 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

8 hari lalu

Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

9 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya