Warga Tuban Borong Mobil, Camat Minta Uangnya Dibelikan Sawah Lagi

Reporter

Teras.id

Senin, 22 Februari 2021 12:47 WIB

Sebuah video yang memperlihatkan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menerima mobil baru langsung dari showroom di Surabaya, Jawa Timur, mendadak berkembang luas dan viral, Selasa, 16 Februari 2021. (Sumber: IG @ndorobeii)

TEMPO.CO, Tuban - Camat Jenu Tuban, Midun Riza Mohammad Maftuchin menyarankan kepada warganya yang menerima uang ganti untuk proyek kilang Pertamina untuk diinvestasikan lagi dan tidak dihabiskan untuk produk konsumtif.

Riza mengatakan pemerintah kecamatan telah jauh-jauh hari mensosialisasikan kepada warga, baik langsung maupun melalui pemerintah desa, agar uang yang mereka terima tidak habis untuk membeli kebutuhan konsumtif. "Seperti membeli mobil mewah," ujar Camat Jenu, Midun Riza Mohammad Maftuchin seperti dikutip dari suarabanyuurip.com, Rabu 17 Februrai 2021).

Warga Desa Sumurgeneng Jenu Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang merupakan para pemilik lahan yang menerima uang ganti untung pembebasan tanah New Grass Root Refinery (NGRR) menjadi perbincangan dan viral setelah mereka ramai-ramai membeli ratusan mobil setelah menerima uang ganti untung pembebasan lahan.

Riza, panggilan akrabnya, menilai pembelian mobil oleh warga Sumurgeneng dari hasil ganti untung pembebasan lahan kilang Tuban bukanlah cara yang bijak. Sebab, menurut dia nilai mobil yang mereka beli bakal mengalami penyusutan.

Karena itu, Riza uang ganti untung dari pembebasan lahan itu dipakai untuk kebutuhan produktif seperti membeli sawah, membuka usaha, atau investasi. Aset-aset tersebut masih bisa diwariskan lagi kepada anak cucu.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan keahlihan warga Desa Sumurgeneng selama ini bertani. Sehingga seharsunya uang itu bisa dibelikan sawah lagi sebagai ganti sawah mereka yang dibeli Pertamina. Mereka, kata Riza, bisa membeli sawah lagi sesuai luas sawah yang mereka jual.

Menurut Riza, dari uang ganti untung mereka sudah bisa membeli sawah lagi. Pertamina membeli sawah mereka sudah di atas harga pasaran. Yakni per meter perseginya berkisar antara Rp600 ribu sampai Rp800 ribu. Sementara harga pasaran berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) berkisar antara Rp100.000 hingga Rp200.000 ribu/M2.

Bila uangnya sudah dibelikan sawah, barulah warga gunakan uangnya untuk kebutuhan yang lain seperti membeli mobil. Tapi yang utama, kata Riza, warga harus membeli sawah lagi, utama harus dibelikan sawah lagi, membuk usaha atau investasi sehingga mereka nantinya masih punya pendapatan.

Terdapat tiga desa yang menjadi sasaran pembebasan lahan proyek Kilang Tuban. Yakni di Desa Wadung 566 bidang, Desa Sumurgeneng 562 bidang, Kaliuntu 7 bidang, lahan Perhutani 1 bidang, dan lahan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup 1 bidang. Totalnya seluas 1.050 hektar. Yang semuanya berada di Kecamatan Jenu.

TERAS.ID | SUARABANYUURIP

Baca Juga: Warga Satu Desa di Tuban Borong Mobil: dari Kijang Innova hingga Pajero Sports

Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

1 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

3 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

4 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

5 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

7 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

9 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

9 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

9 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya