Naik 50 Persen, Laba Bersih Bank Mega Tahun 2020 Rp 3,01 Triliun

Kamis, 18 Februari 2021 01:55 WIB

Bank Mega. Dok.TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mega Tbk membukukan laba bersih pada 2020 sebesar Rp3,01 triliun, naik 50 persen dibandingkan laba tahun sebelumnya Rp2 triliun.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 9 persen menjadi Rp3,9 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp3,58 triliun.

"Selain itu, fee based income juga turut andil dalam menyumbang kenaikan laba, dimana terjadi kenaikan sebesar 26 persen menjadi Rp2,9 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp2,3 triliun," ujar Kostaman saat paparan publik di Jakarta, Rabu 18 Februari 2021.

Total aset Bank Mega mencapai Rp112,2 triliun atau naik 11 persen dibanding 2019 sebesar Rp100,8 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 9 persen menjadi Rp79,19 triliun dari posisi 2019 sebesar Rp72,8 triliun.

Dari sisi komposisi, deposito masih mendominasi DPK yaitu sebesar 72 persen, disusul oleh tabungan sebesar 17 persen dan giro sebesar 11 persen.

Sementara itu, lanjut Kostaman, kelesuan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, mengakibatkan kredit kepada pihak ketiga Bank Mega mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 6 persen menjadi Rp48,5 triliun dari Rp51 triliun pada 2019.

<!--more-->

Secara komposisi, kredit korporasi masih tumbuh positif dibandingkan segmen lainnya, yaitu sebesar 55 persen menjadi Rp26,2 triliun.

Sedangkan rasio keberhasilan mengendalikan beban operasional mengakibatkan perbaikan rasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional atau BOPO semakin membaik, yaitu menjadi sebesar 65,9 persen dibanding posisi 2019 yang sebesar 74,1 persen.

"Hal ini merupakan merupakan dampak dari inovasi digital dan otomasi yang telah diberlakukan sejak dua tahun terakhir, baik untuk back office maupun front office," kata Kostaman.

Permodalan Bank Mega juga semakin kokoh yang tercermin dari rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 31,04 persen, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 23,68 persen.

Menurut Kostaman, rasio permodalan yang kuat merupakan hal penting untuk mendukung pertumbuhan Bank Mega yang berkelanjutan.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

7 hari lalu

Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani

Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum

Baca Selengkapnya