Sri Mulyani Pastikan Pengelolaan LPI Tak Seperti 1MDB, Ini Caranya

Selasa, 16 Februari 2021 21:06 WIB

Lembaga independen, YouGov yang berlokasi di Inggris itu menempatkan nama Menteri Keuangan Sri Mulyani di posisi ketiga dengan perolehan skor 9,56 persen. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengawas Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Sri Mulyani Indrawati mengatakan lembaga tersebut akan dikelola secara baik dan profesional agar tidak seperti pengelolaan di The 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang malah merugikan keuangan negara.

“Presiden jelas menyampaikan beliau tidak ingin terjadi 1MDB. Sehingga beliau menyampaikan kepada kita semua, bahwa kita harus bisa membuktikan Indonesia memiliki sebuah institusi investasi yaitu SWF yang ditatakelolakan dengan baik,” kata Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 16 Februari 2021.

INA telah memperoleh pembiayaan dari pemerintah sebesar Rp15 triliun dalam APBN 2020 dan berlanjut tambahan Rp15 triliun di tahun ini. Kemudian, INA juga memperoleh Rp45 triliun dalam bentuk pengalihan saham (inbreng) tahun ini.

Modal awal Rp75 triliun hingga akhir tahun ini akan digunakan INA untuk untuk memulai kerja sama menghimpun investasi dan mencari mitra kerja sama untuk pembangunan di Indonesia.

Dia menuturkan sejak proses pendirian, INA dikelola secara profesional dan berintegritas termasuk saat merekrut para Dewan Direksi dan menetapkan peraturan pendukung. Dewan Pengawas SWF ingin tidak terjadi risiko dalam tata kelola lembaga di kemudian hari.

Advertising
Advertising

<!--more-->

“Titik beratnya adalah mencari orang yang menjanjikan dan memberikan keseluruhan profesionalitas mereka, reputasi mereka untuk menjaga INA ini tidak mengalami kondisi tata kelola yang bisa menimbulkan risiko,” ujar Sri Mulyani.

Dia menuturkan Dewan Pengawas juga melakukan rekrutmen untuk Dewan Direksi juga dengan kriteria yang kami tekankan. "Kami juga melakukan penelusuran kepada seluruh nama-nama ini sehingga kita bisa yakinkan reputasi dan profesionalitas mereka adalah sangat kuat dan memadai untuk menjaga INA secara baik,” katanya.

Selain Dewan Direksi, INA juga memiliki Dewan Pengawas yang beranggotakan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan dan Menteri BUMN Erick Thohir. Kemudian terdapat tiga anggota Dewas dari profesional yakni Yozua Makes, Darwin C Noerhadi dan Haryanto Sahari.

“Tadi disampaikan Presiden waktu menyampaikan tiga anggota dewas profesional, yakni Haryanto, Cyril, dan Yozua. Beliau menekankan bahwa ketiganya memiliki pengalaman dan reputasi internasional dan sekaligus juga komitmen serta integritas profesionalitas yang tidak dikompromikan,” kata Sri Mulyani.

BACA: Sebab Sri Mulyani Beri Diskon Pajak untuk Mobil Sedan dan 2WD

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

25 menit lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

54 menit lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

7 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

2 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

2 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

3 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya